Sabtu 14 Aug 2021 17:28 WIB

PKB Akui Pasang Baliho karena Ingin Atasi Covid-19

PKB menilai pemasangan baliho adalah bagian dari kerja politik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Baliho Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terpasang di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (11/8). Maraknya baliho sejumlah politisi di ruang publik tidak terlepas dari kontestasi politik pemilihan presiden pada 2024 mendatang dengan memanfaatkan baliho sebagai medium yang dianggap efektif untuk memperkenalkan diri kepada publik. Namun keberadaannya ditengah masa pandemi ini tidak selalu ditanggapi positif bagi masyarakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Baliho Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terpasang di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (11/8). Maraknya baliho sejumlah politisi di ruang publik tidak terlepas dari kontestasi politik pemilihan presiden pada 2024 mendatang dengan memanfaatkan baliho sebagai medium yang dianggap efektif untuk memperkenalkan diri kepada publik. Namun keberadaannya ditengah masa pandemi ini tidak selalu ditanggapi positif bagi masyarakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menjelaskan, polemik baliho partai yang dikaitkan dengan penanganan pandemi. Dia mengatakan, DPR dan pemerintah memang melakukan kerja politik dalam penanganan pandemi Covid-19. Pemasangan baliho disebutnya sebagai salah satu cara untuk mengatasi Covid-19.

"Kita pasang baliho juga karena ingin mengatasi Covid, supaya kader kita di bawah juga melayani masyarakat yang isoman. Semuanya begitu," ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil itu dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (14/8).

Baca Juga

Ditanya soal baliho Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengarah pada kontestasi 2024 dan bahkan bertuliskan 'The Next Presiden'? Gus Jazil menegaskan itu merupakan inisiatif para simpatisan, bukan merupakan arahan dari pengurus pusat PKB.

"Itu kan simpatisan (yang memasang), coba lihat yang PKB buat, paling (baliho) harlah, karena itu (simpatisan memasang baliho) memang biasa, lazim seperti itu," ujar Gus Jazil.

Menurutnya, partai, anggota DPR, dan pemerintahan saat ini perlu fokus pada penanganan Covid-19. Jika kerja-kerja pada penanganannya dinilai tidak baik oleh publik, bukan tidak mungkin mereka akan ditinggalkan dan tak didukung lagi oleh masyarakat.

"Partai, pejabat politik, pejabat apapun semua fokusnya pada Covid, jika tidak fokus kepada itu ditinggalkan oleh masyarakat," ujar Wakil Ketua MPR.

Jika pemerintah, DPR, dan partai politik berkontribusi dalam penanganan Covid-19, rakyat pasti akan dapat menilai kinerjanya. Hal itulah yang akan berpengaruh pada efektivitas hingga elektabilitas seseorang, partai, dan lembaga pemerintah.

"Kami berharap pada semuanya, tentu mengatasi Covid ini tidak bisa pemerintah sendiri, meskipun faktanya ini lebih banyak diborong oleh pemerintah," ujar Gus Jazil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement