Sabtu 14 Aug 2021 17:35 WIB

In Picture: Permintaan Kerajinan Pohon Pinang Anjlok 90 Persen

Penjualan kerajinan pohon pinang jelang perayaan HUT RI menurun drastis..

Red: Mohamad Amin Madani

Perajin membuat kerajinan pohon panjat pinang untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Manggarai, Jakarta, Sabtu (14/8/2021). Penjualan kerajinan pohon pinang setempat pada dua kali perayaan HUT RI atau saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini mengalami penurunan sekitar 90 persen dibandingkan masa sebelum pandemi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)

Perajin membuat kerajinan pohon panjat pinang untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Manggarai, Jakarta, Sabtu (14/8/2021). Penjualan kerajinan pohon pinang setempat pada dua kali perayaan HUT RI atau saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini mengalami penurunan sekitar 90 persen dibandingkan masa sebelum pandemi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)

Perajin membuat kerajinan pohon panjat pinang untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Manggarai, Jakarta, Sabtu (14/8/2021). Penjualan kerajinan pohon pinang setempat pada dua kali perayaan HUT RI atau saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini mengalami penurunan sekitar 90 persen dibandingkan masa sebelum pandemi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perajin membuat kerajinan pohon panjat pinang untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Manggarai, Jakarta, Sabtu (14/8/2021).

Penjualan kerajinan pohon pinang setempat pada dua kali perayaan HUT RI atau saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini mengalami penurunan sekitar 90 persen dibandingkan masa sebelum pandemi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement