REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Korban tewas akibat banjir di wilayah Laut Hitam Turki telah meningkat menjadi 40, kata pihak berwenang pada Sabtu pagi.

Banjir, yang disebabkan hujan lebat di wilayah Laut Hitam di utara negara itu pada Rabu, menyebabkan 34 orang tewas di provinsi Kastamonu, kata pernyataan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD).

Enam lainnya tewas di provinsi Sinop, sementara upaya pencarian terhadap seorang korban masih berlangsung di provinsi Bartin. Operasi penyelamatan dan bantuan berlanjut di daerah yang dilanda banjir, tambah pernyataan itu.

Hampir 950 personel di Bartin, 2.807 di Kastamonu, dan 1.693 di Sinop sedang melakukan pekerjaan bantuan di daerah yang terkena dampak, menurut pernyataan AFAD.

Sebanyak 341 orang di Bartin, 1.380 di Kastamonu, dan 526 di Sinop dievakuasi ke daerah aman dengan helikopter dan kapal, tambah pernyataan itu. Sementara itu, 223 relawan, sembilan truk katering, dan 54 kendaraan dikirim oleh Bulan Sabit Merah Turki ke wilayah tersebut.

Pada Jumat, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengunjungi distrik Bozkurt di Kastamonu, daerah banjir yang paling parah dilanda banjir. "Kami akan melakukan yang terbaik secepat mungkin dan mudah-mudahan kami akan bangkit,” kata dia.

Presiden Turki menambahkan bahwa setelah melakukan penilaian di lapangan bersama Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Adil Karaismaloglu, dan Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Murat Kurum, mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Erdogan mengumumkan bahwa tempat-tempat yang terkena dampak telah dinyatakan sebagai daerah bencana.

Tempat-tempat ini dapat menunda iuran pajak dan pedagang lokal akan diizinkan untuk menunda pembayaran ke Lembaga Jaminan Sosial negara. Bantuan juga akan diberikan untuk menutupi kerugian harta benda, kendaraan, dan tempat kerja.​​​​​​​

Pembayaran pinjaman bisnis juga akan ditunda, dengan negara bagian untuk menyiapkan rencana dukungan darurat untuk daerah yang dilanda bencana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika