REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengadakan pembicaraan mendesak dengan para pemimpin lokal dan mitra internasional pada Sabtu (14/8). Pembicaraan digelar ketika Taliban mulai mendekat ke Kabul dengan menguasai wilayah yang dekat dengan ibu kota negara.
"Sebagai presiden, fokus saya adalah mencegah ketidakstabilan lebih lanjut, mencegah kekerasan, dan pemindahan rakyat saya," kata Ghani dalam pidato singkat yang disiarkan televisi.
Ghani menambahkan dia sedang berkonsultasi dengan pemerintah, para tetua, politisi, dan para pemimpin internasional. Dia tidak menanggapi permintaan Taliban agar dia mengundurkan diri. Ghani mengatakan prioritasnya tetap pada konsolidasi pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan. "Langkah-langkah serius sedang diambil dalam hal ini," kata Ghani.
Taliban telah merebut Pul-e-Alam, ibu kota provinsi Logar yang terletak 70 kilometer di selatan Kabul. Perebutan kota itu terjadi sehari setelah para pemberontak merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga Afghanistan. Taliban mengatakan mereka hampir merebut Maidan Shahr yaitu kota lain yang dekat dengan Kabul.
Seorang pejabat pemerintah Afghanistan pada Jumat (13/8) mengonfirmasi Taliban telah menguasai Kandahar, yang merupakan kota terbesar di selatan. Jatuhnya Kandahar ke tangan Taliban merupakan pukulan berat bagi pemerintah.
Kandahar adalah jantung Taliban dan dekat dengan kota Spin Boldak, yang merupakan salah satu dari dua titik masuk utama ke Pakistan dan sumber utama pendapatan pajak.