REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyempatkan waktunya saat dinas di Malang untuk menemui karyawan perum Jasa Tirta 1 yakni Qurrota Ayun yang ditinggal suaminya meninggal dunia karena Covid-19. Erick pun meminta perusahaan BUMN dapat membantu para anak yang menjadi yatim atau piatu karena orangtuanya meninggal setelah menderita Covid-19.
Erick meminta perusahaan BUMN untuk turut menjaga masa depan anak-anak yang menjadi yatim atau piatu karena Covid-19. "Banyak anak menjadi yatim atau piatu yang bisa saja kehilangan kesempatan untuk sekolah. Oleh karena itu saya meminta BUMN menyisihkan CSR-nya untuk membantu anak-anak karyawan BUMN yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19," kata Erick melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (14/8).
Qurrota setelah ditinggal suaminya, saat ini masih memiliki dua anak. Anak pertamanya berusia lima tahun. Sementara anak keduanya masih berusia enam bulan.
"Intinya saya ikhlas ditinggal suami saya. Hanya tinggal menata masa depan untuk dua anak dan adik saya belum bekerja baru lulus dari IPB," ungkap Qurrota saat berbincang dengan Erick.
Sebelumnya, Erick juga memberikan beasiswa kepada anak karyawan BUMN karena menjadi korban Covid-19 tersebut. "Tadi saya bicara kepada Pak Dirut (Perum Jasa Tirta) kalau anak-anak mau sekolah, nanti saya kasih beasiswa," kata Erick.
Erick menuturkan, dalam kondisi seperti ini sudah seharusnya saling membantu. Dia mengatakan, gotong royong sudah seharusnya menjadi kewajiban saat pandemi Covid-19.
Selain beasiswa, Erick juga menawarkan pekerjaan kepada adik Qurrota yang bersekolah di Institut Pertanian Bogor (IPB). "Lulusan IPB? langsung apply ke saya. Apa yang kita bisa bantu meringankan kenapa tidak," tutur Erick.
Eeick mengatakan lulusan pertanian juga sangat dibutuhkan. Dia mengungkapkan, saat ini Kementerian BUMN juga tengah membangun industri pangan sehingga membutuhkn SDM lulusan pertanian.