Ahad 15 Aug 2021 08:26 WIB

Timbulkan Bau Menyengat, Pabrik Pengolahan Bulu Ayam Ditutup

Pemkot Medan sudah lebih dulu memberi peringatan, namun pihak pabrik tidak merespons.

Salah satu pabrik pengolahan bulu ayam ditutup oleh Pemerintah Kota Medan. Pasalnya bau busuk yang timbul dari pabrik tersebut menganggu warga (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Salah satu pabrik pengolahan bulu ayam ditutup oleh Pemerintah Kota Medan. Pasalnya bau busuk yang timbul dari pabrik tersebut menganggu warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Medan, Sumatra Utara, menutup pabrik pengolahan bulu ayam menjadi pakan ternak. Pasalnya warga resah akibat menghirup udara busuk yang menyengat.

"Instruksi pak Wali Kota, PT API (Anugerah Prima Indonesia) kami segel. Masyarakat resah akibat timbulkan bau busuk menyengat," ujar Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman di Medan, Sabtu (14/8),

Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan turun langsung menyegel perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) I, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Jumat (13/8). Aulia mengatakan, Pemkot Medan telah memperingatkan PT API berulang kali agar memperhatikan dan mengkaji kembali dampak polusi udara.

"Kami peringatkan, tapi manajemen pabrik membandel dan tak ada respons. Kami tidak melarang orang usaha, tapi perhatikan lingkungan sekitar. Baunya luar biasa, pakai masker juga tembus," ujarnya.

Dia mengatakan apabila perusahaan mau buka, harus ada penelitian kajian hasil dan analisis konsultan. "Jika melanggar aturan, izinnya kami cabut," ujar Aulia.

Ketegasan Pemko Medan itu mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Rubiah, warga sekitar lokasi pabrik menyambut baik atas ketegasan Pemkot Medan karena sudah turun langsung ke lokasi PT API dan menyegel pabrik.

"Keluhan kami warga di sini akhirnya terjawab. Terus terang, kami enggak tahan. Baunya sangat menyengat, sesak dada ini," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement