REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- NATO menyatakan pada Jumat (13/8) sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan.
"Sekutu NATO sangat prihatin dengan tingginya tingkat kekerasan yang disebabkan oleh serangan Taliban, termasuk serangan terhadap warga sipil, pembunuhan yang ditargetkan, dan laporan pelanggaran HAM serius lainnya," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
“Taliban perlu memahami bahwa mereka tidak akan diakui oleh komunitas internasional jika mereka mengambil alih negara dengan paksa. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung solusi politik atas konflik di negara itu,” kata Stoltenberg.
“Tujuan kami tetap untuk mendukung pemerintah dan pasukan keamanan Afghanistan sebanyak mungkin. Keamanan personel kami adalah yang terpenting. NATO akan mempertahankan kehadiran diplomatik di Kabul,” ujar dia.
Pernyataan itu muncul saat Taliban menguasai lebih banyak kota besar di Afghanistan di tengah penarikan pasukan NATO dari negara itu.