Ahad 15 Aug 2021 17:39 WIB

Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Dukung Lomba BPIP

Lomba penulisan artikel memberikan motivasi bagi generasi muda, terutama kaum santri.

Taruna memberikan hormat kepada bendera Merah Putih usai dilantik menjadi Perwira pelayaran niaga di Politeknik Pelayaran Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (23/11/2020).
Foto: OLHA MULALINDA/ANTARA
Taruna memberikan hormat kepada bendera Merah Putih usai dilantik menjadi Perwira pelayaran niaga di Politeknik Pelayaran Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (23/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus menggalang dukungan terkait lomba penulisan artikel yang disorot berbagai pihak. Lomba penulisan artikel untuk para santri itu bertajuk 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' sudah menjadi polemik di publik dalam beberapa hari terakhir. Sorotan keras terhadap lomba itu juga disampaikan pengurus PP Muhammadiyahdan anggota DPR RI.

 

BPIP tercatat sudah mengklaim dukungan dari Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta maupun Indonesian Public Institute. BPIP juga menggalang dukungan dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Provinsi Banten. Prof Dr Wawan Wahyudin, rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Provinsi Banten, dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (15/8), mengatakan lomba penulisan artikel memberikan motivasi bagi generasi muda, terutama kaum santri dan maha santri. 

 

"Mendukung penuh apa yang digagas oleh BPIPdalam membuat artikel tingkat nasional," kata Wawan. Meski demikian, Wawan tidak menyebutkan secara spesifik lomba menulis artikel apa yang ia maksud. Pun tema lomba penulisan artikel untuk para santri tersebut. 

 

Wawan, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Banten hanya menyatakan bahwa ia berharap dalam rangka Hari Santri 2021 dan dengan terbiasa mengikuti lomba penulisan artikel level nasional, maka para santri dan maha santri bisa mencetak generasi penerus menuju Indonesia Tangguh. 

 

Sebelumnya Karyono Wibowo, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute dalam keterangan tertulisnya menyebutkan Tema, 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam' ini justru tidak hanya kontekstual tapi juga relevan.

 

Sementara Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menilai lomba tersebut sebagai upaya membangun jiwa nasionalisme dan kecintaan pada tanah air yang perlu terus ditumbuhkan. "Bagian dari ikhtiar menumbuhkan dan mengembangkan jiwa nasionalisme ini adalah dengan menggali dan menguatkan basis-basis kultural bangsa, di antaranya adalah melalui nilai-nilai keagamaan."demikian pendapat PSPBN dalam rilisnya yang diterima Ahad. 

 

Selain itu artikel mendorong para pesertanya untuk melacak, menginvestigasi, dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang ada pada bendera dan lagu kebangsaan serta menghubungkannya dengan nilai-nilai keagamaan. Proses olah pikir yang terlibat di dalam penulisan  artikel ini akan mendorong para pesertanya pada penemuan simbol bendera dan lagu kebangsaan yang sarat makna dan nilai. 

sumber : Rilis
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement