REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) terus mengembangkan teknologi yang sesuai untuk target segmen nasabah ultra mikro.
Business Development Head BTPN Syariah Ade Fauzan mengatakan, selama 10 tahun berdiri, BTPN Syariah terus berupaya mengembangkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Tekologi ini sudah BTPN Syariah kembangkan sejak 2015.
"Kita banyak belajar teknologi untuk kalangan ultra mikro tidak bisa disamakan dengan nasabah-nasabah yang ada di perkotaan," kata Ade saat Media Gathering BTPN Syariah, belum lama ini.
Saat itu, internet belum marak dan BTPN Syariah mengembangkan teknologi berbasis telepon genggam. Adanya digitalisasi selalu diarahkan untuk membantu nasabah lebih nyaman dengan layanan bank.
Ade mengatakan, butuh waktu dan adaptasi agar pengembangan teknologi bisa secara tepat memenuhi kebutuhan nasabah golongan prasejahtera dan ultra mikro. BTPN Syariah menyebutnya teknologi untuk kebaikan karena mempertimbangkan kondisi operasional di lapangan.
"Tidak mudah karena kondisi mereka berbeda dan akses internet masih terbatas. Perilaku mereka juga beda, yang biasanya satu ponsel untuk satu keluarga, mereka juga sulit menghafal password, dan lainnya," kata Ade menjelaskan.
Teknologi mobile banking untuk segmen nasabah tersebut jelas bukan jawaban. Karena sering kali mereka kesulitan menghafal informasi pribadi, password, bahkan cukup banyak kasus mereka tidak ingat tanggal lahirnya sendiri.