REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakuan kebijakan PPKM telah berdampak pada penurunan bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Pulau Jawa. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), penurunan BOR di DKI Jakarta merupakan yang terendah di Pulau Jawa, yakni turun menjadi 29,4 persen.
“Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait dampak PPKM terhadap BOR yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden.
Sementara itu, penurunan BOR juga terjadi di provinsi-provinsi lainnya di Jawa. Seperti di Jawa Barat yang sebesar 32 persen, di Jawa Tengah sebesar 38,3 persen, di Jawa Timur sebesar 52,3 persen, dan di Banten sebanyak 33,4 persen. Sedangkan angka BOR di DIY menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa yang sebesar 54,7 persen.
Secara nasional, kata Jokowi, angka BOR rumah sakit berada di angka 48,14 persen. Presiden pun meminta agar program vaksinasi harian terus dipercepat meski terjadi penurunan BOR di Pulau Jawa. Ia mencatat, angka vaksinasi harian saat ini telah mencapai 1,6 juta per hari.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar dilakukan isolasi terpusat untuk menekan penyebaran virus yang lebih luas. Upaya testing dan tracing pun perlu terus ditingkatkan. “Seminggu terakhir saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu. Dan untuk indikator tracing kita di antara 5-7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan,” tambahnya.
Ia menekankan upaya testing harus terus ditingkatkan untuk mengetahui jumlah masyarakat yang terpapar. Sehingga para pasien dapat segera mendapatkan penanganan lebih dini untuk mencegah terjadinya kejadian fatal dan juga penularan kepada orang lain.