REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Seorang sopir kontainer diduga menjadi korban pungutan liar (pungli) saat hendak memasuki dan keluar di kawasan Pasar Caringin Bandung. Ia harus mengeluarkan uang kurang lebih sebanyak Rp 1 juta untuk petugas keamanan, preman pasar dan oknum polisi.
Sopir tersebut membagikan pengalamannya tentang menjadi korban dugaan pungli di akun media sosial Facebook. Diketahui sopir tersebut memiliki akun dengan nama Angga Dinata.
"Saya masuk ke pintu pertama pasar Induk Caringin diminta uang parkir Rp 415.000, pintu masuk kedua diminta lagi Rp 270 ribu. Pas bongkar (barang) tiba-tiba ada polisi datang minta ke saya Rp 100 ribu, bilangnya uang chas apalah saya tidak tahu," ujarnya di laman Facebook miliknya saat dilihat, Ahad malam (15/8).
Ia mengaku sempat berselisih dengan oknum polisi tersebut saat dimintai sejumlah uang. Namun, oknum polisi tersebut mengancam akan menahan surat-surat kendaraannya hingga ia terpaksa memberikan uang.
"Mau tidak mau saya laporan sama yang punya toko, dikasihlah Rp 100 ribu. Polisi mah harusnya mengayomi masyarakat, bukan kaya jagoan pasar, ngetok-ngetok mobil minta uang," katanya.
Setelah kejadian itu dan sudah menurunkan barang, ia pun didatangi petugas keamanan pasar dan dimintai sejumlah uang sebesar Rp 50 ribu. Angga mengaku kesal dengan banyaknya pungli di Pasar Caringin Kota Bandung.
"Tolong Pak Ridwan Kamil diusut masalah ini, bukan saya saja yang kena, yang lain juga kena," katanya. Tidak hanya dirinya, ia mengaku mewakili sopir lainnya yang diduga dimintai uang kurang lebih Rp 1 juta agar bisa masuk ke pasar.
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo mengaku sudah mendapatkan informasi tentang dugaan pungli yang dilakukan oknum polisi kepada seorang sopir kontainer. Ia mengatakan petugas sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Sedang dalam proses penyelidikan," ungkapnya.