REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menetapkan sejumlah sasaran pembangunan dalam rancangan undang-undang (RUU) anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022. Adapun berbagai kebijakan belanja negara secara keseluruhan diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada 2022.
Pada tahun depan, total belanja negara ditargetkan sebesar Rp 2.708,7 triliun. "Tingkat pengangguran terbuka 5,5 sampai 6,3 persen. Tingkat kemiskinan kisaran 8,5 sampai sembilan persen, dengan penekanan pada penurunan kemiskinan ekstrem," ujarnya saat pidato RAPBN 2022 secara virtual, Senin (16/8).
Selanjutnya, Jokowi menyampaikan tingkat ketimpangan yaitu rasio gini pada tahun depan ditargetkan sebesar 0,376 sampai 0,378. Kemudian indeks pembangunan manusia ditetapkan kisaran 73,41-73,46.
Pemerintah sebelumnya telah menyampaikan usulan target RAPBN 2022 kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR berdasarkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2022 dari Kementerian Keuangan.
Saat itu, sasaran pembangunan disepakati tingkat pengangguran terbuka 5,5 sampai 6,3 persen, tingkat kemiskinan 8,5 sampai sembilan persen, gini rasio 0,376 sampai 0,378, indeks pembangunan manusia (IPM) 73,41 sampai 73,46, nilai tukar petani ditargetkan antara 103 sampai 105, dan nilai tukar nelayan antara 104 sampai 106.
Baca juga : Jokowi: Fokus Pemerintah Buat Lapangan Kerja Baru