REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban telah berhasil menguasai sepenuhnya Afghanistan. Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul pada Ahad (14/8) waktu setempat.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, mengaku tidak menyangka Kabul akan secepat itu dikuasai Taliban. "Peristiwa di Afghanistan hampir di luar perkiraan semua orang, bahwa tidak secepat itu Taliban masuk ke Kabul, saya juga mengira mungkin 1-2 bulan baru mereka masuk, ternyata 10 hari mereka menguasai dengan damai," ujar Kalla dalam pengarahan virtual, Senin (16/8).
"Sudah diperkirakan Kabul jatuh ke tangan Taliban namun tidak diperkirakan secepat ini," ujarnya menambahkan.
Taliban mengumumkan bakal mendeklarasikan Islamic Emirat of Afghanistan. Kelompok akan membentuk pemerintahan setelah pasukan asing hengkang.
Menurut Kalla, selama ini Afghanistan mendapatkan bantuan besar dari Amerika Serikat (AS) dari sektor infrastruktur hingga gaji pegawai pemerintahannya. "Sekarang tanpa Amerika, bagaimana Afghanistan ke depannya?" kata Kalla.
Taliban telah memasuki Kabul dan bakal menduduki kepresidenan. Jatuhnya kabul ke tangan Taliban memang tidak terlepas dari hengkangnya pasukan asing yang dipimpin AS.
Baca juga : JK: Afghanistan tak akan Jatuh dalam Perang Saudara
Pemimpin Taliban yang kini berada di Qatar mengatakan, para anggota kelompok tersebut telah diperintahkan untuk menahan diri dan tak melakukan aksi kekerasan di Ibu Kota. Mereka diminta membuka jalan aman bagi siapa pun yang hendak keluar dari kota tersebut.
Staf dari kantor diplomasi asing mulai meninggalkan Kabul dengan helikopter termasuk Kedutaan AS. Sementara RI belum secara jelas memberikan informasi apakah akan mengevakuasi staf KBRI di Kabul maupun WNI yang ada di sana.