Pekerja menunjukkan hasil produksi keripik UMKM di Rumah Produksi dan Galeri UMKM di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (16/8/2021). Rumah Produksi dan Galeri UMKM tersebut dibangun melalui Program Padat Karya Tunai Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian PUPR menampung berbagai macam olahan keripik khas Lebak yang dijual mulai dari Rp5-15 ribu per bungkus. (FOTO : Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
Pekerja menata etalase keripipik di Rumah Produksi dan Galeri UMKM di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (16/8/2021). Rumah Produksi dan Galeri UMKM tersebut dibangun melalui Program Padat Karya Tunai Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian PUPR menampung berbagai macam olahan keripik khas Lebak yang dijual mulai dari Rp5-15 ribu per bungkus. (FOTO : Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
Pekerja menata etalase keripik di Rumah Produksi dan Galeri UMKM di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (16/8/2021). Rumah Produksi dan Galeri UMKM tersebut dibangun melalui Program Padat Karya Tunai Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian PUPR menampung berbagai macam olahan keripik khas Lebak yang dijual mulai dari Rp5-15 ribu per bungkus. (FOTO : Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Pekerja menunjukkan hasil produksi keripik UMKM di Rumah Produksi dan Galeri UMKM di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (16/8/2021).
Rumah Produksi dan Galeri UMKM tersebut dibangun melalui Program Padat Karya Tunai Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian PUPR menampung berbagai macam olahan keripik khas Lebak yang dijual mulai dari Rp5-15 ribu per bungkus.
sumber : Antara
Advertisement