Selasa 17 Aug 2021 06:00 WIB

Ini Orang yang Disebut Nabi Muhammad Tiga Kali Masuk Surga

Nabi Muhammad tiga kali menyebut sahabat masuk surga.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Ini Orang yang Disebut Nabi Muhammad Tiga Kali Masuk Surga. Foto: Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Ini Orang yang Disebut Nabi Muhammad Tiga Kali Masuk Surga. Foto: Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad ﷺ pernah menyebutkan, ada seorang laki-laki yang masuk surga padahal tidak banyak ibadah lebih yang dia lakukan. Hal ini disampaikan Rasulullah ﷺ hingga tiga kali, sampai Ibnu Umar penasaran dengan sosok laki-laki ini.

Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Suatu ketika, pada saat Rasulullah ﷺ duduk bersama para sahabat di masjid, ada seseorang yang masuk ke masjid setelah wudhu dan membiarkan air menetes dari janggutnya sambil memegang sandal yang ia pakai dengan tangan kirinya.

Baca Juga

Sebelum ia masuk, Rasulullah ﷺ berkata, "Lihatlah orang yang berada di pintu, dia adalah salah seorang penghuni surga." Lantas lelaki itu masuk ke dalam masjid dan sholat dua rakaat. 

Pada hari kedua Rasulullah ﷺ mengucapkan hal yang sama terhadap lelaki itu, "Lihatlah orang yang berada di pintu, dia adalah salah seorang penghuni surga." Lantas lelaki itu masuk ke dalam masjid.

Pada hari ketiga Rasulullah ﷺ mengucapkan hal yang sama. Hal ini membuat Ibnu Umar penasaran dengannya. Lalu Ibnu Umar berangkat bersama dengan lelaki itu dan menginap di rumahnya. 

Setelah beberapa hari Ibnu Umar dalam rumahnya, ia tidak melihat sesuatu yang lebih dalam diri lelaki itu, ia tidak banyak puasa dan juga tidak banyak sholat. Ibnu Umar bertanya kepada lelaki itu, "Apa yang kamu lakukan, sungguh aku mendengar Rasulullah ﷺ berkata, 'lihatlah orang yang berada di pintu, dia adalah salah seorang penghuni surga' tiga kali setiap kali kamu masuk ke masjid dalam tiga hari." 

Lelaki itu berkata, "Kamu sudah melihat bagaimana ibadahku, sholatku, puasaku dan sholat malam yang aku lakukan, tetapi kamu masih bertanya tentang hal itu. Demi Allah aku tidak pernah membiarkan malamku lewat begitu saja sementara pada malam itu masih tersimpan dalam hatiku hasad, dendam dan perasaan benci terhadap seseorang." (HR Ahmad).

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement