Selasa 17 Aug 2021 07:49 WIB

Dubes Rusia Puji Taliban: Lebih Baik dari Ashraf Ghani

Rusia siap memperdalam hubungan dengan Taliban.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Taliban berjaga di gerbang utama menuju istana kepresidenan Afghanistan, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus 2021.
Foto: AP/Rahmat Gul
Taliban berjaga di gerbang utama menuju istana kepresidenan Afghanistan, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov memuji tindakan Taliban. Dia mengatakan kelompok yang masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia itu telah membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama daripada di bawah otoritas sebelumnya, Senin (16/8).

"Situasinya damai dan baik dan semuanya telah tenang di kota. Situasi di Kabul sekarang di bawah Taliban lebih baik daripada di bawah (Presiden) Ashraf Ghani," kata Zhirnov.

Baca Juga

Berbicara kepada stasiun radio Ekho Moskvy Moskow, Zhirnov mengatakan terkesan dengan perilaku Taliban sejauh ini. Dia menggambarkan pendekatan mereka sebagai sosok yang sepertinya baik, positif, dan pebisnis.

"Kemarin rezim jatuh seperti rumah kartu. Ada perasaan kacau, kekosongan kekuasaan, dan penjarah turun ke jalan,"  kata Zhirnov menyinggung Ghani yang melarikan diri usai Taliban berhasil menguasai Kabul pada Ahad.

Zhirnov mencerminkan upaya terang-terangan Rusia untuk memperdalam hubungannya yang telah terjalin dengan baik dengan Taliban. Moskow telah mengakui kelompok itu sebagai penguasa sah dari sebuah negara yang Moskow sendiri coba dan gagal kendalikan sebelumnya. Uni Soviet menarik pasukan terakhirnya Afghanistan pada 1989.

Rusia ingin memastikan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, bagian dari bekas Uni Soviet yang dianggapnya sebagai halaman belakang mereka. Moskow mengharapkan Afghanistan tidak menjadi landasan bagi kelompok-kelompok Islam ekstrem lainnya.

Baca juga : Taliban Kuasai Afghanistan, Warga Penuhi Bandara Kabul

Meski telah secara gamblang memberikan dukungan, Rusia mengatakan terkejut, seperti banyak negara lain, dengan kecepatan kilat yang digunakan Taliban untuk menguasai negara itu. Padahal pasukan Amerika Serikat (AS) masih berusaha mengevakuasi warganya dari wilayah  tersebut.

Zhirnov mengatakan pada awalnya unit Taliban yang tidak bersenjata telah memasuki ibu kota dan meminta pemerintah dan pasukan AS untuk menyerahkan senjata. Unit-unit utama Taliban bersenjata masuk kemudian setelah Ghani melarikan diri dan memberlakukan jam malam.

Kedubes Rusia ini mengatakan Taliban telah mengambil kendali atas perimeter keamanan Kedutaan Besar Rusia, yang memiliki lebih dari 100 staf. Dia akan mengadakan pembicaraan keamanan terperinci dengan mereka pada Selasa (17/8).

Taliban telah berjanji, sejalan dengan perjanjian sebelumnya, untuk melindungi diplomat Rusia. Menurut Zhirnov, Taliban mengatakan ketakutan Barat tentang perilaku mereka sejauh ini belum terbukti. Dia mengatakan sekolah di Kabul, termasuk untuk anak perempuan, sudah mulai berfungsi kembali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement