REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unggulan teratas Ashleigh Barty sedang berusaha membiasakan diri dengan kondisi musim panas yang panas dan lembab pada ATP-WTA Cincinnati Masters setelah akhir mengecewakan dalam Olimpiade Tokyo. Petenis nomor satu dunia itu melewatkan turnamen pemanasan US Open pekan lalu di Montreal, tetapi siap beraksi dalam turnamen besar terakhirnya sebelum Grand Slam US Open, dua pekan mendatang.
"Saya kini tak sabar untuk kembali ke lapangan keras dan mencoba menemukan ritme dan alurnya," kata dia seperti dikutip A mFP, Selasa (17/8).
Ia merasa sudah lama sekali tidak bermain di lapangan keras. Turnamen di Miami pada Maret silam merupakan turnamen lapangan keras terakhir yang ia lakonu. Kondisi di Miami dinilainya akan sangat berbeda dengan di Cincinnati.
"Ini bakal memakan waktu untuk menyesuaikan, sudah pasti. Tapi kami akan terus berusaha dan mencoba dan mendapatkan peluang terbaik dalam setiap pertandingan," kata Barty.
Barty langsung tersungkur pada babak pertama tunggal putri di Olimpiade Tokyo. Padahal ia sudah berlatih bersama timnya di Bahama sebelum menempuh perjalanan ke Jepang. Juara Wimbledon itu mengakui, dia membutuhkan banyak hal agar merasa nyaman di lapangan pekan ini.
"Ini tempat di mana saya tak pernah merasa 100 persen nyaman. Periode tahun ini selalu menyenangkan, saya tak sabar memulai kembali bertanding di sini," kata petenis Australia itu.