REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Blue Origin, perusahaan milik Jeff Bezos, menggugat pemerintah AS atas keputusan NASA yang memberikan kontrak pendaratan bulan senilai 2,9 miliar dolar AS kepada SpaceX milik Elon Musk.
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (17/8), Blue Origin mengatakan, gugatan yang diajukan di Pengadilan Klaim Federal AS pada pekan lalu itu adalah upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA.
Blue Origin menambahkan, mereka percaya masalah yang diidentifikasi dalam pengadaan ini, hasilnya harus ditangani untuk memulihkan keadilan, menciptakan persaingan, dan memastikan kembalinya ke bulan dengan aman untuk Amerika.
Bulan lalu, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) memihak kepada Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) atas keputusannya untuk memilih penyedia pendarat bulan tunggal, menolak protes Blue Origin.
Gugatan Blue Origin tetap di bawah segel. NASA harus mengajukan tanggapan atas tantangan itu paling lambat 12 Oktober.
"Pejabat NASA saat ini sedang meninjau rincian kasus ini," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Dengan mitra kami, kami akan pergi ke bulan dan tinggal untuk memungkinkan penyelidikan sains, mengembangkan teknologi baru, dan menciptakan pekerjaan bergaji tinggi untuk kebaikan yang lebih besar dan dalam persiapan untuk mengirim astronot ke Mars," katanya menambahkan.
Agensi menambahkan, sesegera mungkin akan memberikan pembaruan tentang perjalanan ke depan untuk kembali ke bulan secepat dan seaman mungkin di bawah Artemis.
Blue Origin dan kontraktor pertahanan Dynetics berpendapat bahwa NASA diharuskan membuat banyak penghargaan. GAO mengatakan menolak argumen protes bahwa NASA bertindak tidak pantas dalam membuat satu penghargaan untuk SpaceX.
Blue Origin, perusahaan roket yang didirikan oleh pendiri Amazon.com Inc, miliarder Bezos, mengatakan sebelumnya tetap yakin ada masalah mendasar dengan keputusan NASA dan bahwa GAO tidak dapat mengatasinya karena keterbatasan mereka soal masalah yurisdiksi.
Blue Origin mengatakan akan terus mengadvokasi dua penyedia langsung karena percaya bahwa itu adalah solusi yang tepat.
SpaceX, yang dipimpin oleh CEO Tesla Inc, Elon Musk, tidak segera berkomentar atas persoalan ini.
NASA telah mencari proposal untuk pesawat ruang angkasa yang akan membawa astronot ke permukaan bulan di bawah program Artemis untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Pada bulan April, NASA memberikan SpaceX kontrak untuk membangun pesawat ruang angkasa seperti itu pada awal 2024.
Blue Origin berpendapat NASA memberi SpaceX keuntungan yang tidak adil dengan membiarkannya merevisi harganya. Bezos telah menawarkan untuk menutupi hingga 2 miliar dolar AS biaya NASA jika badan antariksa AS itu memberi Blue Origin kontrak pendaratan di bulan.