Selasa 17 Aug 2021 19:57 WIB

Muhammadiyah Luncurkan Pembelajaran Digital Tanpa Internet

Program ini merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Peluncuran program akselerasi pendidikan EdutabMu.
Foto: Dokumen.
Peluncuran program akselerasi pendidikan EdutabMu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) meluncurkan program akselerasi pendidikan yakni EdutabMu yang bertepatan dengan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8). Program ini diluncurkan dengan bersinergi bersama perusahaan teknologi yang berkedudukan di Amerika Serikat dan Korea Selatan, Enuma Inc.

Ketua Lazismu, Hilman Latief mengatakan, EdutabMu dihadirkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pasalnya, di masa pandemi Covid-19 saat ini, kesenjangan pendidikan masih terus terjadi.

Salah satunya terkait dengan persoalan akses internet. Ia menyebut, masih banyak pelajar di Indonesia yang masih kesulitan dalam mengakses pembelajaran karena minim akses internet, terutama di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Sementara, EdutabMu sendiri merupakan aplikasi pembelajaran yang berisikan materi-materi interaktif dan menyenangkan. Dengan menargetkan pelajar di tingkat PAUD, SD kelas 1 dan kelas 2, Hilman menyebut, tidak diperlukan akses internet dalam mengakses EdutabMu.

"Siswa tidak lagi membutuhkan akses internet untuk belajar mengajar bersama guru dengan menggunakan tablet EdutabMu," kata Hilman saat peluncuran EdutabMu secara virtual, Selasa (17/8).

Hilman menuturkan, sekitar 25 juta pelajar di tingkat SD yang ada di Indonesia saat ini. Namun, tidak seluruhnya mendapatkan akses internet yang mudah dalam mengakses pembelajaran yang dilakukan secara daring di masa pandemi.

Untuk itu, melalui EdutabMu ini akan terus dihadirkan program pembelajaran yang dapat diakses dengan mudah, tanpa harus khawatir dengan akses internet. Setidaknya, dalam tiga tahun ke depan direncanakan pengembangan EdutabMu di luar Pulau Jawa, bahkan hingga wilayah 3T.

"Mudah-mudahan dalam tiga tahun ke depan kita bisa mengakses daerah-daerah tertentu di luar Pulau Jawa, di daerah kepulauan, daerah terpencil. Sehingga kita bisa merasakan pendidikan yang bermutu secara merata," ujarnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, dihadirkannya program tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Diharapkan, pembelajaran digital menjadi lebih efektif dan efisien melalui program EdutabMu.

"Kami berharap kita semakin akrab dengan teknologi yang canggih sebagai instrumen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk insan yang beriman, cerdas, berilmu, berkeahlian, mampu berperan dalam kehidupan yang lebih baik," kata Haedar.

Selain itu, pihaknya optimistis program ini dapat memeratakan kesenjangan pendidikan di Indonesia. Tidak hanya di masa pandemi, namun juga meningkatkan dan memajukan pendidikan di masa mendatang.

Untuk mewujudkan hal ini, kata Haedar, tentunya harus didukung dengan kemampuan dari penyelenggara pendidikan yang adaptif terhadap teknologi dan IT. Dengan begitu, dapat menghasilkan akselerasi inovasi dan kreasi dalam pendidikan di Indonesia.

"Sehingga ada perpaduan antara kecanggihan teknologi dengan kecerdasan dan kemampuan inovasi dari para penyelenggara pendidikan Muhammadiyah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement