Rabu 18 Aug 2021 05:17 WIB

Jubir Pemerintah: Perang Melawan Covid-19 Belum Usai

Jubir mengatakan penambahan kasus positif Covid saat ini masih fluktuatif.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penambahan kasus positif saat ini masih fluktuatif meskipun tren penurunan kasus terjadi dalam empat minggu terakhir. Dengan adanya variant of concern dari mutasi Covid-19 dan kasus positif yang masih fluktuatif ini, maka perang melawan Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.

"Dengan kasus positif yang masih fluktuatif serta adanya variant of concern dari mutasi Covid-19 yang tiga di antaranya ditemukan di Indonesia, maka kita masih berada di dalam perang melawan Covid-19 yang belum usai," kata Wiku saat konferensi pers.

Baca Juga

Wiku menjelaskan, hingga saat ini laju penambahan kasus masih tercatat tajam. Kasus positif yang mulanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mencapai 1,5 juta, kini dengan cepat menjadi 2 juta dalam waktu tiga bulan dan terus mengalami percepatan hingga 3,5 juta dalam waktu sekitar dua bulan.

Begitu pula dengan kasus kematian. Kasus kematian yang sebelumnya membutuhkan waktu satu tahun untuk mencapai 40 ribu jiwa, kini mengalami percepatan hingga 50 ribu dalam waktu dua bulan, kemudian 60 ribu dalam waktu satu bulan, dan 110 ribu atau hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir.

Wiku mengingatkan, upaya untuk menghadapi Covid-19 selama 1,5 tahun ini membuat masyarakat lupa siapa musuh yang sebenarnya harus dilawan bersama. Sehingga masyarakat justru saling menyalahkan satu sama lain.

"Yang harus kita kalahkan bersama yaitu virus Covid-19," ujarnya.

Dalam semangat kemerdekaan Indonesia ini, Wiku pun mengingatkan tujuan dari perang melawan Covid-19 adalah merdeka untuk mencapai kehidupan normal yang baru demi masyarakat produktif yang aman dari Covid-19.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement