REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 17 Agustus 2021, menjadi hari bersejarah bagi warga Kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Kelurahan/Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Tepat pada hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia (RI), warga Kampung Akuarium kini bisa menempati rumah yang dinantinya.
Hal itu setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan kampung susun tahap pertama di lahan seluas 10.575 meter persegi (m2) tersebut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana membangun lima blok Kampung Susun Akuarium.
Adapun yang diresmikan Anies adalah Blok B dan D dengan kapasitas 107 unit. Total hunian yang direncanakan bisa sampai 241 unit.
Sepatutnya, kini, warga Kampung Akuarium berbahagia. Pasalnya, sejak digusur oleh Pemprov DKI pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mereka terusir dari kampung halamannya dan hidup di tenda sementara. Kala itu, Ahok mengerahkan Satpol PP, TNI, dan Polri untuk meratakan rumah warga yang dianggap ilegal.
Bahkan, pengacara Yusril Ihza Mahendra sampai turun tangan membela warga Kampung Akuarium. Yusril siap menjadi pengacara warga yang tertindas. Lima tahun berselang, pembangunan Kampung Susun Akuarium akhirnya selesai dan diresmikan, setelah berbagai persyaratan terpenuhi.
Anies menjelaskan, pembangunan Kampung Susun Akuarium dilaksanakan melalui dana kewajiban pengembang sesuai Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah/Sederhana Melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.
Anies menyebut, kelarnya pembangunan tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk melunasi janji kemerdekaan yang telah disepakati. Terlebih, jelas Anies, di wilayah Pasar Ikan yang menjadi lokasi berdirinya Kampung Susun Akuarium, memiliki nilai historis.
Pasalnya, di lokasi itu menjadi tempat bertemunya dua tokoh proklamator RI, yaitu Sukarno-Hatta, seusai pulang dari pengasingan di luar Jawa. Maka, sudah menjadi tugas semua pihak untuk mewujudkan apa yang telah dicita-citakan para pendiri bangsa.
"Di kampung ini, kita lunasi janji kemerdekaan yang dirumuskan. Lewat kampung ini, kita semua mewujudkan sila kelima dari Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lewat kolaborasi di sini, kita mewujudkan identitas masyarakat Indonesia, yakni gotong royong," kata Anies.
Eks rektor Universitas Paramadina itu pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya PT Almaron Perkasa yang andil membayar kewajibannya dalam bentuk pembangunan kampung susun. Anies juga senang ketika berdialog dengan anak-anak di lokasi tersebut.
"Inilah wajah anak-anak pemilik masa depan," kata Anies saat bertemu dengan anak seumuran siswa SD dan SMP di lokasi Kampung Susun Akuarium.
Menurut Anies, dalam kenangan anak-anak itu, mungkin masih membekas memori ketika mereka harus tinggal di tenda. Hal itu karena rumah yang mereka tinggali digusur dan diratakan alat berat.
Memori kelam itu kelak akan berganti dengan masa ketika anak-anak tersebut tinggal di Kampung Susun Akuarium berwajah baru, bersama keluarganya. Mereka punya pengalaman masa kecil yang mencerminkan perjuangan dan amanat penderitaan masyarakat di Kampung Akuarium.
Anies pun ingin agar masa depan anak-anak itu berubah. "Mereka harus bersekolah dengan baik, sehingga nanti bisa memiliki masa depan yang jauh lebih tinggi daripada mimpi yang mereka miliki sekarang," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) tersebut.
"Pastikan, Bapak Ibu yang ada di sini, didik anak-anak ini dengan baik. Tinggikan mimpi mereka. Katakan kepada mereka, mimpi yang tinggi. Anda tinggal di Jakarta, pemerintah memfasilitasi. Kerja keras seperti orang tuanya bekerja keras. Lalu lampaui mimpi itu," ucap Anies memberi motivasi.
Koordinator Kampung Akuarium, Darmadiyani menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran Pemprov DKI yang telah mewujudkan mimpi warga untuk memiliki hunian yang layak. Dia merasa perjuangan berat selama ini, akhirnya terbayar lunas.
"Akhirnya kami sampai di titik ini, lima tahun perjuangan, tiga tahun berproses dengan pemprov dan ini luar biasa. Kami patut bangga dan bersyukur karena komitmen Pak Gubernur beserta jajaran sampai dengan hari ini kami kayak mimpi, Pak. Masih gemetaran," kata Darmadiyani.