Rabu 18 Aug 2021 07:03 WIB

Taliban Beri Sinyal Perempuan tak Wajib Pakai Burqa

Burqa dinilai bukan satu-satunya jenis pakaian Muslim yang bisa dikenakan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Teguh Firmansyah
Taliban terlihat di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah di barat daya Kabul, Afghanistan, Rabu, 11 Agustus 2021.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Taliban terlihat di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah di barat daya Kabul, Afghanistan, Rabu, 11 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban pada Selasa memberikan indikasi untuk tidak mewajibkan burqa dipakai oleh perempuan. Aturan ini berbeda seperti yang Taliban lakukan saat terakhir menguasai Afghanistan.

Di bawah aturan garis keras militan 1996-2001, sekolah-sekolah perempuan ditutup, perempuan dilarang bepergian dan bekerja, dan perempuan dipaksa mengenakan burqa di depan umum. “Burqa bukan satu-satunya, ada berbagai jenis pakaian Muslim dan jilbab lain. Jadi, tidak terbatas pada burqa,” kata Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen di Doha.

Baca Juga

Burqa adalah pakaian Muslim yang menutupi seluruh kepala dan tubuh. Meski begitu, perempuan yang mengenakannya masih bisa melihat.

Seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (18/8), Shaheen tidak merinci jenis jilbab lain yang dianggap dapat diterima oleh Taliban. Di samping kekhawatiran yang berpusat pada pakaian, banyak negara dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan nasib pendidikan perempuan di Afghanistan yang sekarang berada di tangan Taliban.