REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON - Kanada menolak mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah di Afghanistan, kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa.
Trudeau mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk membawa ribuan warga Afghanistan ke Kanada dalam beberapa minggu mendatang.
"Mereka telah mengambil alih dan menggantikan pemerintahan demokratis yang dipilih dengan paksa. Mereka adalah organisasi teroris yang diakui di bawah hukum Kanada," kata Trudeau kepada wartawan.
"Fokus kami saat ini adalah mengeluarkan orang dari Afghanistan dan Taliban perlu memastikan kebebasan akses terhadap masyarakat untuk sampai ke bandara," ujar PM Kanada.
Pemimpin Partai Konservatif Erin O'Toole mengumumkan jika partainya membentuk pemerintahan baru, dia tidak akan mengakui pemerintahan Taliban.
"Penggunaan kekuatan oleh Taliban sama sekali tidak dapat diterima dan itulah mengapa hari ini saya mengumumkan bahwa pemerintah Konservatif tidak akan mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan yang sah," kata dia dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Wakil Taliban Tampil di TV dengan Pembawa Berita Perempuan
"Pemerintah Konservatif juga akan berkomitmen untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan kepada rakyat Afghanistan tidak berakhir di tangan rezim Taliban."
Warga Kanada dan Afganistan yang bekerja untuk Kanada di Afganistan mendarat dengan pesawat terpisah di Kanada pada Senin malam.