Harapan Pemain Persis untuk Kejayaan Sepak Bola Indonesia

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin

Harapan Pemain Persis untuk Kejayaan Sepak Bola Indonesia (ilustrasi).
Harapan Pemain Persis untuk Kejayaan Sepak Bola Indonesia (ilustrasi). | Foto: dok. Persis Solo

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Beberapa tahun sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sepak bola telah tumbuh dan mengakar sebagai salah satu alat perjuangan untuk meraih kebebasan dari imperialisme Belanda. Tepatnya pada 1930, Soeratin Sosrosoegondo memprakarsai pendirian sebuah federasi sepak bola yang kini dikenal dengan nama PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sebagai wadah persatuan klub-klub sepak bola pribumi.

Kini, sudah 76 tahun Indonesia menikmati kemerdekaan. Sepak bola, sebuah permainan antara dua kesebelasan masih menjadi salah satu alat pemersatu bangsa. Rivalitas antar klub, pemain, dan suporter melebur dan terasa hangat ketika melihat 11 pemain dengan lambang Garuda di dada berjuang meraih kejayaan sepak bola untuk Indonesia.

Kehangatan itu juga dirasakan oleh bek sayap milik Persis, Abduh Lestaluhu. "Tentu sepak bola adalah salah satu alat pemersatu bangsa. Karena saya merasakan saat membela Timnas semua masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mendukung. Itu yang menjadi motivasi pemain di dalam lapangan. Bahkan suporter dari semua klub bersatu mendukung Indonesia dan saya berharap di hari kemerdekaan ini, sepak bola kita juga segera berjalan," kata Abduh seperti dikutip dari website resmi Persis Solo, Rabu (18/8).

Abduh menyatakan, momen paling mengharukan sekaligus membanggakan pernah dirasakan kala bermain untuk Timnas Indonesia pada Piala AFF 2016 lalu. Sayangnya, waktu itu Sang Garuda gagal merengkuh gelar juara. Terlepas dari kegagalan tersebut, hingga kini asa untuk berjaya di lapangan hijau masih tetap terjaga. Harapan demi harapan tetap dipanjatkan oleh insan sepak bola Indonesia. 

"Momen paling berkesan bagi saya adalah ketika bermain membela Timnas Indonesia melawan Thailand di final leg 1 Piala AFF Suzuki Cup 2016 dan memenangkan pertandingan. Saat itu saya lihat begitu banyak masyarakat Indonesia bergembira merayakan kemenangan Timnas Indonesia," ungkapnya.

Pada momen HUT ke-76 Republik Indonesia, Abduh memiliki harapan untuk Indonesia, semoga semuanya cepat pulih dari Covid-19. "Dan khusus untuk sepak bola, semoga ke depannya semakin baik dari segi PSSI, Liga, dan Timnas Indonesia agar kita dapat bersaing dengan negara-negara lain di luar sana," imbuh pemain kelahiran Tulehu tersebut. 

Kecintaan terhadap negara ini bahkan seringkali mengundang banyak orang asing memutuskan untuk menjadi seorang warga negara Indonesia (WNI). Salah satunya, Fabiano Beltrame, stopper yang baru saja bergabung dengan Persis bulan lalu. Setengah dari hidupnya telah dihabiskan di negeri ini. Tahun 2005, ia pertama kali datang ke Indonesia dan merasakan kehangatan masyarakat serta budaya Nusantara. 

"Hampir setengah hidup saya ada di Indonesia, 16 tahun saya di sini dan orang Indonesia menerima saya dengan baik sekali. Saya adaptasi dengan budaya Indonesia dan suka dengan budayanya. Mirip seperti di Brasil, dan itu membuat saya betah di sini sehingga ingin jadi orang Indonesia," terang Fabiano.

Selama 16 tahun tinggal, Fabiano juga ikut merasakan setiap momen yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Pemandangan bendera yang terpasang di setiap sudut kampung, desa, dan kota membuatnya ikut merasakan suasana kemerdekaan. Sebagai pemain naturalisasi yang akhirnya resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) akhir 2019 lalu, Fabiano merasa sangat senang dengan keramahtamahan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. 

"Hari yang luar biasa. Dilihat dari 15 hari sebelumnya sudah banyak yang pasang bendera seperti menggambarkan nasionalisme yang tinggi. Itu membuat saya hormat dan menyukai orang Indonesia. Masyarakat Indonesia selalu terbuka dengan saya di mana-mana. Kamu datang, mereka senang hati ketemu kita dan pasti kalau butuh bantuan ketika kesulitan, mereka selalu memberikan yang terbaik untuk kita," pungkasnya.

Terkait


Santri Dayah Insan Qur'ani Ikuti Upacara dengan Khidmat

Kemerdekaan Akankah Nikmat Terlupakan?

Gebyar Merdeka di Mitra10 

Aksi Hormat Bendera Pedagang Pasar Gede Solo

Upacara Peringatan HUT RI Penyandang Tuna Rungu di Medan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark