REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan berfungsi untuk keterhubungan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, menggerakkan aktivas sosial-keagamaan serta memeratakan hasil-hasil pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang menyambungkan akses kebutuhan dan kepentingan masyarakat merupakan salah satu syarat akan tumbuhnya perekonomian dan aspek kehidupan lainnya.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Kelompok Bakrie melalui Bakrie Amanah dan Bakrie Tanggap berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat nasional (Laznas) DT Peduli meresmikan jembatan perintis di Desa Baru Waki Kecamatan Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jembatan Merah Putih yang terbentang sepanjang 100 meter ini dibangun setelah jembatan gantung terdahulu terputus akibat banjir bandang yang menerjang Desa Baru pada 13 januari 2021 lalu. Di bangun diatas Sungai Benawa ini, jembatan ini menghubungkan pemukiman warga di Desa Baru Waki, Kecamatan Batu Benawa dengan perkebunan warga di Desa Batu Tunggal Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sejak terputusnya jembatan perintis ini, masyarakat desa yang beprofesi sebagai petani terhambat berangkat kerja ke kebun karet, palawija dan sawah sehingga harus menggunakan rakit bambu seadanya atau memilih jalan memutar.
Direktur Utama Laznas DT Peduli, Muhammad Bascharul Asana, yang hadir di lokasi peresmian menyatakan bahwa jembatan ini nantinya akan dikelola penuh oleh warga masyarakat, dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemashlahatan bersama. “Kami percaya bahwa warga mampu menjaga dan memelihara jembatan ini dengan baik seperti pada saat ketika warga bahu membahu bergotong royong bersama kami membangun jembatan ini,” ujar Muhammad Bascharul Asana yang biasa di sapa Rully.
Rully juga menyampaikan bahwa jembatan perintis ini adalah jembatan ketiga yang dibangun secara kolaborasi dengan Bakrie Gorup melalui Bakrie Amanah.