Rabu 18 Aug 2021 17:15 WIB

In Picture: Aksi Tolak Perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogya

Massa menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. .

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8). Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi penolakan perpanjangan PPKM Level 4 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/8).

Mereka menolak perpanjangan PPKM Level 4 tanpa ada kejelasan batas waktu. Menurut mereka hal ini sangat memberatkan pelaku ekonomi. Selain itu juga rawan pemutusan hubungan kerja bagi buruh di Yogyakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement