Rabu 18 Aug 2021 18:46 WIB

Vaksin Merah Putih Unair Bisa Lawan Varian Delta

Respons imun seluler dan antibodi vaksin menunjukkan tren yang lebih baik.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Vaksin Covid-19 (ilsutrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19 (ilsutrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dengan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan mulai diujicobakan terhadap varian baru Covid-19, termasuk Delta. Sejauh ini, kemampuan netralisasi diklaim masih baik.

Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam mengatakan, ada tujuh isolat virus yang disiapkan dalam pengujian, termasuk Delta. "Kemarin kami lakukan uji tantang dengan varian Delta dan buktinya melalui whole genome sequencing (WGS) menunjukkan bahwa isolat yang kami gunakan di uji tantang itu adalah varian Delta," katanya saat konferensi virtual Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bertema Penyerahan Sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB/GMP) Fasilitas Fill&Finish Vaksin Covid-19 kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Rabu (18/8).

Fedik mengatakan, uji vaksin Merah Putih terhadap varian corona sangat diperlukan karena saat ini tidak hanya varian Delta yang menyebar, tetapi juga Epsilon dan Beta yang juga kini ada di Tanah Air.

"Di Indonesia yang banyak adalah varian Delta, kita memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodi terhadap varian ini, dan sampai saat ini kemampuan netralisasi masih baik," ujar dia.

Mengenai kemajuan penelitian vaksin Covid-19 produksi Unair, dia melanjutkan, vaksin sudah sampai tahap uji preklinis tahap I dan II. "Uji preklinis fase I hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, keamanannya juga baik termasuk juga toksisitas di dalamnya dan pendekatan respons imunnya tidak hanya respons humoral melainkan seluler dan menghasilkan sesuatu yang menjanjikan. Ini yang jadi dasar kami mengembangkan fase preklinik kedua yang sekarang sedang berjalan," katanya.

Untuk sementara, pihaknya mencatat beberapa respons imun seluler dan antibodi vaksin yang menunjukkan tren yang lebih baik. Unair telah melaksanakan riset vaksin Covid-19 dengan beberapa platform selain inactivated virus, yakni viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.

Fedik mengaku ketiga platform tersebut masih berlanjut. Sementara, platform inactivated virus selesai lebih awal untuk dilanjutkan ke uji praklinik dan uji klinik.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement