REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah kendala yang masih dijumpai pada industri kendaraan listrik di Tanah Air tampaknya tidak menjadi rintangan bagi pabrikan untuk memasarkan produk mereka. Hal itu dibuktikan Nissan Indonesia yang meluncurkan All New Nissan Leaf di Tanah Air. Bermodal harga di kisaran Rp 600 jutaan, Nissan berharap mampu merebut pasar mobil listrik di Tanah Air yang masih terbuka lebar.
Salah satu kendala utama yang dihadapi konsumen di Tanah Air adalah masalah pengisian daya listrik yang belum banyak dijumpai di tempat umum. Tampaknya Nissan sudah mempersiapkan solusi masalah tersebut dengan menawarkan sejumlah alternatif pengisian daya. Pemilik all New Nissan Leaf dapat mengisi daya listrik baterai dengan kabel portabel yang membutuhkan daya 3,3 kilowatt selama 12 hingga 15 jam.
Pihak Nissan juga memberikan fasilitas home charging kepada konsumen secara gratis setiap pembelian Nissan Leaf. Pola lain bisa mengisi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang membutuhkan waktu sekitar 40 hingga 60 menit. Nissan juga sudah persiapkan setiap pembeli akan dilengkapi portable charger.
Konsumen bisa isi listrik dimana saja. Di rumah, kantor atau jalan selama dilokasi ada koneksi ke sumber listrik. Namun untuk pengisian baterei di rumah sebaiknya dilakukan mulai pukul 22.00 malam hingga 03.00 pagi. "Pokoknya untuk charger sama seperti ponsel," ujar Evensius Go, Presiden Direktur, PT Nissan Motor Distributor Indonesia saat peluncuran All New Nissan Leaf, Rabu (18/8).
Kendaraan listrik yang dipasarkan seharga Rp 649 juta one tone, Rp 651 juta two tone on the road di Jakarta tersebut diklaim memiliki sejumlah keunggulan. Seperti torsi hingga 320 Nm atau setara dengan kendaraan berbahan bakar bensin berkapasitas mesin 3,2 liter. Bahkan kecepatan hingga 100 kilometer perjam dapat dicapainya hanya dalam waktu 8 detik saja. Fasilitas lain adalah kabin yang senyap karena tidak ada suara mesin yang menambah kenyamanan berkendara dan sarana hiburan canggih dengan touch screen 8 inci yang ada di dalamnya.
Pihak Nissan juga telah menawarkan purna jual yang memadai dengan garansi baterei listrik 8 tahun atau 160 ribu kolemeter (mana yang tercapai terlebih dahulu) serta fasilitas bengkel resmi lainnya. serta bebas biaya perawatan selama 5 tahun atau 70.000 kilometer. Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung industri kendaraan listrik seperti bebas ganjil genap, bebas polusi hingga parkir khusus di tempat publik juga menjadi nilai tambah bagi konsumen.
Tan Kim Piauw, Sales Marketing Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia mengakui kendaraan listrik salah satunya masih terkendala baterai. Hal ini bergantung pada jenis mineral yang digunakan. Namun, ke depan dengan dukungan pemerintah diharapkan harga kendaraan listrik bisa ditekan sehingga lebih terjangkau."Bila ada relaksasi akan membantu masyarakat luas," katanya.