Rabu 18 Aug 2021 22:00 WIB

Tiba di Tokyo, Kontingen Paralimpiade Indonesia Siap Tempur

Paralimpiade Tokyo akan jadi ajang raih prestasi Indonesia.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Kontingen Paralimpiade Indonesia disambut KBRI Tokyo di Bandara Narita, Selasa (17/8).
Foto: Dok NPC Indonesia
Kontingen Paralimpiade Indonesia disambut KBRI Tokyo di Bandara Narita, Selasa (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo menjalani program latihan ringan di Wisma Atlet Tokyo, Rabu (18/8) waktu setempat. Rombongan kloter pertama yang sudah tiba di Jepang sejak Selasa (17/8) itu, memaksimalkan adaptasi di lingkungan baru jelang kompetisi. 

Tiga atlet para tenis meja, David Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan yang berangkat dalam satu kloter juga mulai melakukan adaptasi dengan latihan ringan di Wisma Atlet. David dan kawan-kawan juga baru mulai bisa menggunakan fasilitas latihan di Nakano City General Gymnasium pada tanggal 20 Agustus 2021.

“Hari pertama kami tiba di athlete village paralimpic Tokyo, kami cuma joging ringan. Kami ikuti prosedur yang ada, pengambilan sample air liur, makan, istirahat dan sampai sore ini kami joging lagi. Setelah itu makan malam dan kembali istirahat. Jadi belum ada acara yang padat, cuma rileks sambal menjaga kebugaran,” ungkap Adyos dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id Rabu (18/8).

Ditanya kesiapannya tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, atlet paling senior di kontingen Indonesia itu mengaku senang dan antusias. Menjalani persiapan dan bertanding di tengah pandemi Covid-19 membuat ia harus lebih ekstra fokus.

“Seluruh persiapan dari awal sampai saat ini puji Tuhan semua berjalan lancar. Perasaan cemas, deg-degan, gembira, pokoknya campur aduk jadi satu. Dulu sebelum pendemi fokus kita 100 persen tanding, sekarang disamping fokus bertanding kita harus melewati begitu banyak protokol kesehatan yang ada sehingga perasaan cemas khawatir dan sebagainya ikut berpengaruh,” ucap Adyos.

“Harapan saya semoga kita tetap sehat, fit, sehingga kita bisa fokus fight dan mendapat hasil yang maksimal, amin,” ujar peraih medali perunggu Asian Paragames 2018 itu menambahkan.

Di cabang para tennis meja, Adyos akan turun di nomor MS4 single’s yang mulai bertanding pada tanggal 25 Agustus mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement