REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyebutkan sekitar 300 warga Koto Tangah dan Kuranji dievakuasi setelah banjir melanda daerah itu pada Rabu (18/8) malam. "Dari proses evakuasi yang sudah dilakukan dari pukul 20.00 WIB hingga 00.00 WIB, setidaknya 300 warga dievakuasi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Sutan Hendra, di Padang, Kamis (19/8) pagi.
Ia mengatakan evakuasi dilakukan terhadap warga yang genangan air cukup tinggi di rumahnya yakni kisaran 1-1,5 meter. Pelaksanaan evakuasi dilakukan di sejumlah titik yang tersebar di Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Kuranji, seperti kawasan Anak Air, Simpang Kalumpang, Parak Jambu, Palarik, Perumahan Berlindo, dan lainnya.
Evakuasi warga dilakukan oleh petugas menggunakan perahu karet dimana yang terbanyak adalah kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lanjut usia. "Warga yang dievakuasi kemudian diungsikan ke masjid ataupun mushala terdekat yang tidak digenangi oleh air," jelasnya.
Salah seorang warga yang turut diungsikan yaitu Mira mengatakan genangan air di rumahnya mencapai satu meter, air mulai menggenang sekitar pukul 18.30 WIB. Pada bagian lain, untuk melaksanakan proses evakuasi BPBD Padang mengerahkan empat regu beserta tiga unit perahu karet.
Selain BPBD Padang, proses evakuasi juga dilaksanakan oleh tim dari Basarnas Padang, PMI, BPBD provinsi, relawan kebencanaan, dan lainnya. Sementara arus lalu lintas yang digenangi oleh banjir ditangani oleh personel Satlantas Polresta Padang, seperti yang terjadi di depan Rumah Sakit Siti Rahmah Jalan By Pass.
Air dengan ketinggian satu meter lebih menggenangi satu ruas jalan, sehingga jalur kendaraan yang biasanya satu arah dibuat menjadi dua arah. Genangan air juga tampak menggenangi halaman Rumah Sakit Siti Rahmah Padang sehingga merendam sejumlah mobil yang sedang terparkir.