REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jabar ke 76 di Halaman Gedung Sate, Kamis (19/8). Menurut Ridwan Kamil, seperti tahun lalu peringatan HUT Jabar masih dirayakan dalam keprihatinan karena pandemi Covid 19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Sebagai bangsa pejuang harus dimaknai pandemi ini dalam suasana perjuangan dan hari jadi ini mengedapankan aspek sosial untuk intropeksi diri, evaluasi diri mengkaji ulang capaian pembangunan yang telah dijalankan setiap tahunnya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Salah satu capain yang disoroti Emil, adalah investasi. Skor investasi Jabar pada 2020 mencapai 4 persen. Ini, setara nilainya dengan investasi Filipina, Malyasia dan Thailand.
"Investasi Jabar setara negara Asean. Inflasi Jabar juga turun," katanya.
Dalam rentang 76 tahun pembangunan di Jabar, kata dia, menunjukkan indikator baik secara makro maupun mikro. Jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta jiwa atau sekitar 20 persen dari penduduk Indonesia ada di Jabar. Indeks pembangunan manusia pada 2020 mengalami peningkatan. Yakni, naik menjadi 72,09 point dari tahun sebelumya sekitar 72,03 point.
"Mlalui peringatan hari jadi ini, saya mengajak semua untuk semakin memperkuat elemen masyarakat agar tetap semangat berinovasi, semangat kolaborasi menjalankan roda pembangunan bersama-sama dalam menanggulangi wabah Covid 19. Sekaligus berinovasi dalam pemulihan ekonomi daerah," paparnya.
Menurutnya, selain menanggulangi penyebaran Covid 19, pihaknya juga terus melakukan upaya untuk penyelamatan ekonomi. Yakni, dengan sinergi dan kolaborasi lahir inovasi. Jabar, menjadi provinsi pertama yang mengandalkan PCR untuk testing Covid 19. Selain itu, Jabar juga yang pertama meluncukan aplikasi pikobar, dan produksi APD.
"Jabar dan Perguruan tinggi ternama berhasil menghasilkan ventilator. Sehingga Jabar mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk dari PBB," katanya.
Upaya lainnya yang dilakukan Jabar untuk menanggulangi Covid 19, menurut Emil, adalah penyediaan Rumah Sakit darurat, isolasi mandiri, tele konsultasi gratis, dan percepatan vaksinasi. Saat ini, capaian vakisnasi Jabar sudah tertinggi di Indonesia yakni mencapai 200 ribu dosis perhari.
"Kami targetkan 37 juta warga bisa tervaksinasi hingga Desember tahun ini. Alhamdulillah sasus Covid juga terus turun semakib membaik, kesembuhan tinggi. Tingkat keterisian rumah sakit atau BOR dari 91 persen sekarang tinggal 27 persen," katanya.
Terkait pemulihan ekonomi, kata dia, berbagai program untuk stimulus ekonomi kerakyatan dibuat. Saat ini ekonomi yang tetap tangguh di masa pandemi adalah pangan, digital dan kesehatan.
"Kami terus menyalurkan bansos. Selain itu, mendorong ASN agar mau mbeli produk UMKM , kami memberikan keringanan pajak kendaraan bermotor, penggalangan donasi oleh ASN dan lainnya. Sehingga, Jabar berhasil keluar dari jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi semakin baik dari sebelumnya kontraksi karena minus," katanya.
Emil mengatakan, menjelang 3 tahun kepemimpinannya upaya optimal dan kerja kerasnya telah membawa hasil. Salah satunya terlihat pada berbagai penghargaan total penghargaan yang diterima ada 139 penghargaan nasional maupun internasional.
"Prestasi lainnya, kami mendapatakan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK 10 kali. Ini, diikuti opini WTP di 25 kabupaten/kota," katanya.