Kamis 19 Aug 2021 12:02 WIB

Keuangan DKI Terpengaruh Jika Skenario Terburuk Pandemi

Jika pandemi berlangsung lama, pembatasan di sektor usaha akan terus diberlakukan.

Red: Bilal Ramadhan
Etty Suhayati (50) pedagang di pasar Ramayana Tasik Tanah Abang mengambil gambar untuk dijual secara online di Jakarta, Rabu (18/8). Pada masa pelonggaran PPKM sejumlah pedagang menjual dagangannya secara online untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang sepi. Pedagang mengaku mengalami peningkatan penjualan secara online sebesar 50 persen daripada penjualan secara offline. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Etty Suhayati (50) pedagang di pasar Ramayana Tasik Tanah Abang mengambil gambar untuk dijual secara online di Jakarta, Rabu (18/8). Pada masa pelonggaran PPKM sejumlah pedagang menjual dagangannya secara online untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang sepi. Pedagang mengaku mengalami peningkatan penjualan secara online sebesar 50 persen daripada penjualan secara offline. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapasitas keuangan Pemprov DKI Jakarta akan menjadi kendala bagi jalannya pemerintahan di Jakarta bila skenario terburuk pandemi Covid-19 antara 5 dan 10 tahun betul-betul terjadi di Indonesia.

"Memang ini jadi kendala di Jakarta karena keuangan DKI bersumber dari sektor jasa," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Jika pandemi berlangsung lama, bahkan hingga 5 atau 10 tahun, menurut Riza Patria, bukan tidak mungkin pembatasan di sektor usaha akan terus diberlakukan.

"Kita berharap ke depan setelah program Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta sudah tercapai 100 persen sektor usaha bisa dibuka secara bertahap, mudah-mudahan," ucapnya.