REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim para bulu tangkis Indonesia akan berlatih di Kota Machida hingga 25 Agustus sebelum tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Berbeda dengan beberapa cabang olahraga (cabor) lainnya yang langsung masuk ke perkampungan atlet, kontingen para badminton justru menuju ke Machida, sebuah kota yang berjarak sekitar 45 km dari pusat kota Tokyo.
Tim para badminton mendarat di Bandara Haneda pada Kamis (19/8). Semua kontingen langsung menjalani PCR tes yang mana hasilnya semua negatif. Setelah itu mereka melakukan perjalanan selama 45 menit menuju Machida.
“Syukurlah semua atlet berada dalam kondisi sehat. Hasil tes PCR mereka juga semua negatif sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan ke Machida,” ucap Sapta Kunto Purnama, manajer para bulu tangkis Indonesia.
Tim para badminton memiliki alasan tersendiri untuk singgah di Machida terlebih dahulu sebelum masuk perkampungan atlet.
“Kami akan menjalani latihan di Machida terlebih dahulu sebelum bergabung dengan kontingen lainnya di Tokyo. Tujuan diadakannya latihan di Machida guna memberi kesempatan kepada atlet untuk beradaptasi dengan suhu dan kelembaban udara di Jepang,” jelas Kunto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
“Dengan mengadakan latihan di Machida, diharapkan kondisi fisik atlet bisa beradaptasi dengan suhu dan cuaca saat pertandingan nanti,” kata Kunto.
Machida bukanlah tempat yang baru bagi atlet para bulu tangkis Indonesia. Pada 2017, para bulu tangkis pernah melakukan pelatnas di Machida untuk tampil ke kejuaraan dunia.
“Semua atlet sudah cukup mengenal lingkungan dan cuaca di Machida. Bahkan ada beberapa warga di sini yang masih ingat dengan nama pemain kita,” tambah Kunto.
Tim para bulu tangkis akan menjalani latihan di Machida hingga 25 Agustus sebelum masuk ke perkampungan atlet sehari kemudian. Leani Ratri Oktila dkk, baru akan bertanding di pentas Paralimpiade 2020 pada 1 September 2021.