REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan setidaknya 62 penerbangan untuk proses evakuasi dilakukan dari bandara internasional Kabul dalam dua hari terakhir, Rabu (18/8). Kondisi tersebut dapat dilakukan setelah keamanan dipulihkan di lapangan terbang kota itu.
Akar mengatakan pasukan Turki dan tentara NATO lainnya terlibat dalam upaya untuk memulihkan ketenangan. Sementara itu, pesawat angkatan udara Turki mengevakuasi warga Turki dari Afghanistan.
Menteri pertahanan ini juga mengatakan, Turki terlibat dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat, sekutu NATO lainnya serta negara-negara lain mengenai proposal agar pasukan Turki terus melindungi dan mengoperasikan lapangan terbang. "Kami telah menyatakan bahwa kami sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan pekerjaan kami jika persyaratan yang diperlukan terpenuhi," katanya kepada Anadolu Agency
Evakuasi terbaru dilakukan pesawat kargo militer pertama yang dikirim oleh Spanyol ke Kabul. Pesawat ini telah meninggalkan bandara Afghanistan. Namun, Kementerian Pertahanan Spanyol belum memberikan rincian lebih lanjut tentang berapa banyak orang yang ada di dalam pesawat atau siapa mereka.
Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan bahwa sebuah pesawat angkut militer C-17 telah terbang keluar dari Kabul membawa sekitar 35 orang dengan paspor Belanda, Belgia, Jerman dan Inggris. Pesawat itu menuju Tbilisi di Georgia.