Kamis 19 Aug 2021 15:44 WIB

Diet Sehat untuk Tetap Ramping di Usia 50-an

Pada perempuan, penambahan berat badan bisa lebih mudah terjadi ketika menopause.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Diet sehat untuk tubuh ramping usia 50-an tahun (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Diet sehat untuk tubuh ramping usia 50-an tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mencapai usia 50 tahun, berat badan biasanya akan bertambah secara perlahan. Upaya menurunkan berat badan juga akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan pertambaan usia.

Salah satu alasannya, terjadi penurunan pergantian asam lemak di jaringan lemak secara alami seiring dengan proses penuaan. Kondisi ini akan membuat berat badan bertambah lebih mudah.

Pada perempuan, penambahan berat badan juga bisa lebih mudah terjadi ketika menopause. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormonal selama menopause.

Terlepas dari beragam kesulitan yang mungkin dihadapi, bukan berarti memiliki tubuh yang ramping dan sehat adalah hal mustahil bagi individu berusia 50 tahun ke atas. Beberapa perubahan dalam pola makan dan gaya hidup bisa membantu mewujudkan hal tersebut. Berikut ini adalah tujuh perubahan di antaranya, seperti dilansir Eat This Not That!, Kamis (18/8): 

1. Tak lewatkan jam makan

Studi pada Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan bahwa melewatkan jam makan tidak akan membantu proses penurunan berat badan. Sebaliknya, melewatkan jam makan justru cukup mengkhawatirkan.

Sebagai contoh, data menunjukkan bahwa melewatkan jam sarapan akan membuat seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, lemak, dan gula tambahan pada jam makan berikutnya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki jam makan yang teratur dan tidak melewatkannya.

2. Konsumsi ikan berlemak rendah merkuri

Ikan berlemak seperti salmon dan ikan haring dikenal rendah merkuri dan kaya akan asam lemak omega-3 yang bersifat antiinflamasi. Seperti diketahui, inflamasi kronis atau jangka panjang dapat memicu terjadinya kenaikan berat badan. Mengonsumsi ikan yang memiliki sifat antiinflamasi seperti ini dapat menunjang berat badan yang sehat.

3. Libatkan protein saat makan dan mengemil

Protein dapat memberikan perasaan kenyang lebih lama sehingga rasa lapar sesaat setelah makan bisa dihindari. Oleh karena itu, mengonsumsi protein saat jam makan atau mengemil dapat menunjang proses penurunan berat badan atau menjaga berat badan yang sehat. Pada usia 50 tahun ke atas, konsumsi protein jjuga dapat membantu membakar lebih banyak kalori meski saat tubuh beristirahat.

4. Selalu menyantap sayuran

Ada banyak orang berusia lebih tua yang tidak mendapatkan asupan buah dan sayuran yang cukup. Minimnya asupan buah dan sayur tentu dapat memunculkan beberapa kekhawatiran.

Dalam kaitannya dengan pengelolaan berat badan, asupan sayuran yang cukup dapat membantu mencegah penambahan berat badan. Alasannya, sayuran dikenal rendah kalori dan mengandung serat.

5. Pilih minuman bebas kalori

Beberapa minuman seperti soda atau minuman kemasan memang terasa manis dan menyegarkan. Akan tetapi, minuman seperti ini akan memasukkan kalori tambahan ke dalam tubuh. Bila ingin menjaga atau menurunkan berat badan, coba untuk memilih minuman bebas kalori seperti air putih atau teh tanpa gula.

6. Konsumsi lebih banyak legume

Legume seperti kacang tanah, buncis, dan kacang merah dikenal sebagai makanan kaya serat dan antioksidan. Selain itu, makanan ini juga bisa diolah dengan berbagai cara serta memiliki rasa yang lezat. Studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi satu porsi legume per hari dapat membantu proses penurunan berat badan.

7. Diet mediterania

Menurut studi dalam Canadian Medical Journal, individu berusia 50-an tahun yang menjalani diet Mediterania lebih sedikit mengalami obesitas sentral. Diet Mediterania diketahui tinggi akan asupan sayur, buah, legume, kacang-kacangan, buncis, gandum, ikan, hingga lemak tak jenuh seperti minyak zaitun. Selain itu, diet Mediterania juga rendah akan asupan produk susu dan daging.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement