REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menggelar audiensi bersama perwakilan PT Sun Cable Indonesia tentang proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink), di ruang kerjanya, Kamis (19/8). Gubernur Babel, Erzaldi Rosman dalam audiensi tersebut mengungkapkan persetujuannya atas proyek bentang kabel Australia-Singapura yang direncanakan melintasi laut Belitung, Lepar, dan Tuing itu.
Hanya saja, ia menekankan kepada pihak perusahaan untuk melanjutkan komunikasi bersama perwakilannya guna membahas efek-efek yang akan ditimbulkan. Selain itu, Gubernur Erzaldi menegaskan kepada pihak perusahaan PT Sun Cable Indonesia dapat memberikan manfaat atas kehadiran mereka di laut Babel. Sebagai Kepala Daerah, sudah menjadi kewajiban bagi dirinya memastikan adanya kepastian dari perusahaan memenuhi kontribusi terhadap daerah.
"Silakan paparkan ke tim kami karena tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, dari segi lingkungan, fungsi laut. Kedua, di jalur ini sangat dekat dengan Pulau Lepar, ada rencana akan ada pembangunan pembangkit listrik tenaga thorium. Tolong ditinjau apa-apa saja yang dapat mempengaruhi dan hal lainnya," ujarnya.
Erik Dito, Contributor Representatif PT Sun Cable Indonesia usai pertemuan menyambut baik respon yang diberikan gubernur. Ia menjelaskan jika proyek kabel listrik Australia-Singapura yang mereka garap tetap akan melibatkan daerah di Indonesia. Sebab, proyek pembangkit listrik tenaga surya yang terbentang 12 ribu hektare di Australia itu akan menghubungkan kabel di dua negara tersebut.
"Kami tadi sudah mendengarkan arahan, rekomendasi, dan persetujuan dari Pak Gubernur, arahan yang baik dan tidak keberatan terhadap proyek ini. Masukan yang sangat kita apresiasi sekali. Ke depan memang sesuai harapan gubernur, kita akan memaksimalkan potensi yang ada di Babel," katanya.
Erik juga meyakini jika proyek tersebut juga akan memberikan manfaat kepada daerah seperti Bangka Belitung. Pihaknya akan melibatkan berbagai pihak di Indonesia, khususnya sumber daya manusia (SDM) lingkup universitas lokal maupun nasional selama proses kegiatan pra-rekontruksi.
Dari pertemuan ini pula, lanjut Erik akan dibawa untuk kembali dibahas bersama petinggi perusahaan di Australia, sebelum akhirnya nanti ditentukan kesepakatan dalam bentuk kerja sama. Erik pun meminta waktu kepada gubernur untuk melanjutkan komunikasi antar keduanya pada bulan depan.
"Apa yang disampaikan Pak Gubernur juga baik untuk kami untuk menjembatani kita memperoleh tenaga ahli terlatih di Babel dengan meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka. Ini sejalan dengan keinginan kami yakni transfer of knowledge. Kami welcome atas permintaan Pak Gubernur, sangat baik," katanya.