REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari unsur tanah. Namun demikian, terdapat sejumlah ulama yang menjabarkan tentang unsur Ilahiyah yang Allah karuniakan di dalam diri manusia, benarkah demikian?

Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar menjelaskan disebutkan di dalam beberapa hadist tentang kejadian makhluk Tuhan. Bahwa badan tubuh kasar manusia terjadi dari tanah, namun ruhnya adalah kiriman dari Allah sendiri. Kejadian malaikat tercipta adalah dari cahaya dan iblis diciptakan dari unsur api.

Dijelaskan pula dipandang dari segi iman, niscaya dapat dikatakan di sisi Allah semua makhluk-Nya adalah sama, sebab semuanya sama-sama makhluk. Buya Hamka menjelaskan, di antara makhluk Allah yang manapun, tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain jika diukur dari segi asal terciptanya mereka.

Namun begitu, sayangnya, iblis merasa dirinya lebih dari manusia. Iblis berkata, “Maukah Engkau menerangkan kepadaku tentang orang yang Engkau muliakan di atas aku ini?”. Menurut Buya Hamka, kata-kata iblis itu menunjukkan sikap pertentangan kepada Allah bahwa apakah benar ada zat yang melebihi iblis ini?

Bahkan, kata Buya Hamka, iblis memiliki pengetahuan makhluk yang bernama manusia ini serta keturunan-keturunannya adalah makhluk yang lemah, mudah tergoda, sebab asalnya hanyalah dari tanah. Sehingga manusia bukanlah makhluk yang patut dimuliakan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika