REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Pertambangan BUMN, MIND ID, pada semester tahun ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,85 triliun.
CEO MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan, laba yang didapat oleh holding pertambangan ini bahkan jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dalam posisi merugi.
Orias menjelaskan dibandingkan semester pertama tahun lalu laba bersih pada separuh pertama tahun ini naik 362,8 persen. Laba bersih ini didapat dari pendapatan pada tahun ini yang juga naik 34,3 persen.
"Pada Desember 2020 kemarin saja laba kita cuma Rp 1,8 triliun. Artinya, ini kita sudah tiga kali lipat dari posisi sebelumnya. Padahal ini baru semester pertama," ujar Orias dalam sebuah diskusi, Kamis (19/8).
Orias memerinci, pada semester pertama tahun ini MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp 39,3 triliun. Kontribusi terbesar di dapat dari penjualan emas sebesar Rp 11,8 triliun. Lalu, penjualan batubara menyumbang Rp 10,6 triliun.
Selain itu, penjualan timah berkontribusi Rp 5,9 triliun. Porsi penjualan Alumunium berkontribusi Rp 4,5 triliun. Penjualan feronikel sebesar Rp 2,7 triliun dan penjualan nikel ore sebesar Rp 2,1 triliun.
"Hal ini mengindikasikan kondisi dunia pertambangan kita sehat kok," ujar Orias.
Orias juga menjelaskan, saat ini posisi arus kas holding sebesar Rp 32,7 triliun. Tak hanya posisi keuangan yang positif, dari sisi aset pada semester pertama tahun ini juga bertambah 2,7 persen dari yang semula Rp 188,5 triliun menjadi Rp 193,5 triliun.
Dengan capaian positif ini, Orias berharap hingga akhir 2021 nanti MIND ID bisa membukukan posisi keuangan yang sehat dan bisa memberikan kontribusi kepada negara lebih baik lagi.