Kamis 19 Aug 2021 17:56 WIB

Sempat Turun, Kasus Harian Covid-19 DIY Naik di Atas Seribu

Sebagian besar kasus harian Covid-19 DIY disumbang oleh Kabupaten Bantul yakni 476

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan simulasi pemulasaraan jenazah pasien COVID-19 di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan kasus terkonfirmasi positif sebesar 1.175 kasus pada 19 Agustus ini. Tambahan tersebut naik cukup signifikan setelah sehari sebelumnya sempat turun di angka 634 kasus.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/foc.
Petugas melakukan simulasi pemulasaraan jenazah pasien COVID-19 di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan kasus terkonfirmasi positif sebesar 1.175 kasus pada 19 Agustus ini. Tambahan tersebut naik cukup signifikan setelah sehari sebelumnya sempat turun di angka 634 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan kasus terkonfirmasi positif sebesar 1.175 kasus pada 19 Agustus ini. Tambahan tersebut naik cukup signifikan setelah sehari sebelumnya sempat turun di angka 634 kasus.

Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, tambahan kasus baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan (testing) yang dilakukan terhadap 6.278 orang. Total kasus positif di DIY saat ini tercatat sudah mencapai 142.075 kasus.

Berdasarkan domisili, sebagian besar kasus baru itu disumbang oleh Kabupaten Bantul yakni 476 kasus. Disusul Kabupaten Sleman yang menyumbang 313 kasus, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 193 kasus, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 110 kasus dan Kota Yogyakarta menyumbang 83 kasus.

Berdasarkan riwayat, kata Ditya, sebagian besar kasus baru merupakan hasil pelacakan (tracing) yakni 1.080 kasus. Sedangkan, 68 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri, satu kasus dari riwayat skrining karyawan kesehatan dan riwayat 26 kasus lainnya masih dalam penelusuran.

"Positive rate harian per 19 Agustus ini 18,72 persen dan kasus aktif saat ini tercatat sebesar 21.726 kasus," kata Ditya, Kamis (19/8).

Lebih lanjut, kesembuhan Covid-19 di DIY masih terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, Pada 19 Agustus ini, Satgas Penanganan Covid-19 DIY mencatatkan penambahan kesembuhan sebanyak 2.121 kasus.

Ribuan kasus sembuh tersebut juga tersebar di lima kabupaten/kota, tertinggi dilaporkan di Bantul dengan 830 kasus sembuh. Di Sleman dilaporkan 801 kasus sembuh, di Kota Yogyakarta dilaporkan 198 kasus sembuh, 175 kasus sembuh dilaporkan di Kulon Progo dan 117 kasus sembuh di Gunungkidul.

Sehingga, total kesembuhan di DIY sudah mencapai 115.889 kasus. Sedangkan, persentase kesembuhan saat ini naik di angka 81,57 persen.

Walaupun kesembuhan meningkat, kematian juga masih terus bertambah tiap harinya. Per 19 Agustus ini dilaporkan tambahan 57 kasus meninggal dunia dengan total menjadi 4.460 kasus.

Ditya menyebut, 57 kasus ini terdiri dari 24 warga Bantul, 14 warga Sleman, 10 warga Kota Yogyakarta, delapan warga Gunungkidul dan satu warga Kulon Progo.

"Persentase kematian di DIY 3,14 persen," ujar Ditya.

Sementara itu, keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) penanganan Covid-19 di DIY saat ini sebesar 1.126 bed. Rinciannya, 154 bed untuk penanganan kasus critical (ICU) dan 972 bed lainnya untuk penanganan kasus non critical (isolasi).

Sedangkan, total bed yang disiapkan turun menjadi 2.474 bed dari yang sebelumnya mencapai 2.723 bed. Penurunan jumlah bed yang disiapkan ini seiring peningkatan kesembuhan yang terus bertambah signifikan.

Total 2.474 bed tersebut terdiri dari 298 bed critical dan 2.176 bed non critical. Artinya, BOR di DIY saat ini ada di angka 45,51 persen."BOR masing-masingnya untuk critical di angka 51,67 persen dan 44,66 persen untuk non critical," jelas Ditya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement