Mentan Luncurkan ATM Beras di Solo, Mudahkan Bansos
Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat meluncurkan ATM Beras di kantor Koramil 05 Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/8) sore. ATM Beras diluncurkan untuk memudahkan penyaluran bantuan sosial (bansos). | Foto: Republika/binti sholikah
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meluncurkan ATM Beras di kantor Koramil 05 Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/8) sore. Peluncuran ATM Beras tersebut untuk mempermudah penyaluran bantuan sosial (bansos) beras. ATM Beras dipasang di lima kantor Koramil yang ada di Solo.
Mentan mengatakan, dengan adanya ATM Beras tersebut diharapkan kolaborasi antara TNI dengan Pemkot Solo dalam menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. ATM Beras tersebut tidak hanya di Solo. Kementerian Pertanian (Kementan) sudah beberapa kali meluncurkan ATM Beras bersama TNI di tempat-tempat yang dianggap kondisinya memprihatinkan.
"ATM Beras ini ditujukan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial lain. Ini penyangga saja," kata Mentan di acara tersebut.
Dia meminta kepada Wali Kota dan Komandan Kodim untuk selalu siaga jika masih ada warga yang belum mendapat bantuan sosial. Mentan menyebut, ATM Beras tersebut dapat mengeluarkan 1,5 kilogram beras atau setara 3 liter setiap satu kali dipencet.
"Intinya Pak Wali akan mengatur, didukung Pak Dandim di koramil ada lima titik untuk menyangga. Kenapa kami pilih Solo, ini uji coba tidak hanya beras. Tapi pertanian dalam kota (urban farming) akan kita lihat, kita sikapi, hari ini kita tuntaskan mana-mana wilayah yang harus dilakukan," terang Menteri Syahrul.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, bantuan beras tersebut ditujukan bagi warga yang belum menerima bantuan sosial dari pemerintah pusat. "Ini pokoknya untuk warga yang tidak tersentuh bantuan, di lima kecamatan. Teknisnya biar diatur Pak Komandan Kodim (Dandim) soalnya yang ditugasi Pak Dandim," ucap Gibran.
Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata S Aji, mengatakan, totalnya ada 5.000 KK yang menerima bantuan beras melalui ATM Beras. Setiap kecamatan ada 1.000 KK. Setiap KK memperoleh 1 kilogram beras per hari dalam waktu dua bulan atau 60 kilogram.
"Nanti untuk mencegah kerumunan, mengambilnya tidak tiap hari. Tapi satu KK sekali ngambil misalnya 15 kilogram, nanti 15 hari kemudian baru ngambil 15 kilogram kedua. Kalau tiap hari kesini kan kerumunan 1.000 orang dan tidak efektif," papar Dandim kepada wartawan.
Menurutnya, bantuan beras tersebut berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan). Beras dikirim ke kantor Koramil tiap-tiap kecamatan untuk persediaan selama beberapa hari ke depan. Nantinya, jika persediaan menipis, maka beras akan dikirim lagi. Pengambilan beras dilayani oleh personel Koramil. "Nanti kami verifikasi dengan KTP dan KK, daftar nama yang diberikan dari Dinas Sosial," jelas Dandim.
Salah satu warga penerima bantuan beras, Nur Amin (39), mengaku baru kali ini mendapatkan bantuan sosial selama pandemi Covid-19. Sehari-hari, bapak dua anak tersebut bekerja sebagai buruh tidak tetap. Penghasilannya diakui tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran pandemi Covid-19. "Harapannya dengan bantuan ini semoga dapat meringankan beban," ucap warga Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon tersebut.