Kamis 19 Aug 2021 19:36 WIB

Puasa 11 Muharram, Apakah Termasuk Sunnah yang Dianjurkan?

Puasa 11 Muharram juga termasuk rangkain puasa sunnah Muharram

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Puasa 11 Muharram juga termasuk rangkain puasa sunnah Muharram. Ilustrasi Berpuasa
Foto: Pixabay
Puasa 11 Muharram juga termasuk rangkain puasa sunnah Muharram. Ilustrasi Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Puasa Asyura ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Ibadah puasa ini amalan sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW sehingga perlu untuk mengamalkannya.

"Sebabnya adalah itu hari kemenangan Nabi Musa AS dan pengikutnya atas firaun dan bala tentaranya," kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Dr Muhammad Zaitun Rasmin, saat dihubungi, Republika.co.id, Kamis (19/8). 

Baca Juga

Menurut Ustadz Zaitun yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI ini menyampaikan, nilainya dari puasa Syura ini bisa menghapuskan dosa (selain dosa besar) selama setahun yang telah berlalu.  

Nabi SAW menganjurkan puasa sehari sebelumnya untuk berbeda dengan puasa orang Yahudi yg juga puasa tanggal 10 Muharam   

"Tapi Apabila seseorang terlewat puasa 9 Muharram atau Tasua, maka tidak mengapa kalau dia puasa 10 Muharram saja," katanya.

Menurutnya, apabila terlewat puasa 9 Muharram dan mau tetap puasa dua hari maka bisa puasa 10 dan 11 Muharram.  

Dia mengutip perkataan Syekh Zakariya Al Anshari dalam kitab Asna Al Mathalib (431/1) sebagi berikut:

[وَإِنْ لَمْ يَصُمْ مَعَهُ -أي عاشوراء- تَاسُوعَاءَ (فَصَوْمُ الْحَادِيَ عَشَرَ) مَعَهُ مُسْتَحَبٌّ... عَلَى أَنَّ الشَّافِعِيَّ نَصَّ فِي "الْأُمِّ" وَ"الْإِمْلَاءِ" عَلَى اسْتِحْبَابِ صَوْمِ الثَّلَاثَةِ، وَنَقَلَهُ عَنْهُ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ وَغَيْرُهُ، وَيَدُلُّ لَهُ خَبَرُ الْإِمَامِ أَحْمَدَ: «صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَخَالِفُوا الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا» 

“Jika seseorang tidak berpuasa Asyura dan Tasua, maka berpuasa 11 Muharram adalah sunnah. Demikian juga Imam Syafii dalam kitabb Al-Umm dan Al-Imla menyatakan kesunnahan berpuasa tiga hari itu, termasuk pendapat Abu Hamid dan lainnya. Dalilnya adalah riwayat dari Imam Ahmad “Puasalah hari Asyura, dan berbedalah dengan Yahudi (dengan) puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.” 

Ustadz Zaitun menyebut memang hadits ini sebahagian ulama memandang lemah tetapi sebahagian lagi menganggap hasan. Akan tetapi kebolehan puasa 11 Muharam didukung hadits sahih yang umum riwayat imam Muslim: 

  ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ "Sebaik baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam.” 

“Dan itu umum diseluruh hari-hari bulan Muharam. Jadi yang mau puasa tanggal 11 Muharam untuk melengkapi puasa Asyuranya silakan dan yang merasa cukup dengan asyura saja juga silakan."   

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement