Kamis 19 Aug 2021 20:25 WIB

Disney Vs Scarlett Johansson, Awal Mula Sengketa Black Widow

Aktris Emma Stone menggunakan kasus ini untuk negosiasi film Cruella 2.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Scarlett Johansson
Foto: EPA
Scarlett Johansson

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Disney tak mengetahui aktris Scarlett Johansson akan menuntut perilisan film Black Widow. Disney mengeklaim tak diberitahu mengenai rencana gugatan oleh Johansson. 

Hal tersebut dikabarkan oleh Variety seperti dilansir laman Screen Rant, Kamis (19/8). Mereka menyebut, Disney "tidak diberi tahu bahwa keluhan hukum akan datang". Secara tersirat, inilah yang menyebabkan respons nyata Disney terhadap gugatan tersebut, yang mendapat kecaman karena menyerang karakter Johansson.

Disney dan Johansson memiliki hubungan kerja sama cukup lama karena aktris tersebut berperan sebagai Black Widow selama lebih dari 10 tahun di Marvel Cinematic Universe (MCU). Beberapa pihak berpendapat dan  menyalahkan CEO Disney, Bob Chapek, atas kekacauan Black Widow. Alasannya adalah tentang kurangnya pengalaman bekerja sama dengan bintang papan atas. 

Johansson sebenarnya mengangkat kekhawatiran tentang kemungkinan rilis streaming Black Widow sebelum Avengers: Endgame debut pada 2019, jauh sebelum pandemi Covid-19 dimulai. Setelah Disney berulang kali menunda film Marvel karena pandemi Covid-19, studio akhirnya memutuskan merilis film tersebut secara hybrid (di bioskop dan platform streaming).

Film Black Widow tayang perdana pada Juli 2021 di bioskop Amerika Serikat (AS) dan di Disney+ Premier Access.

Keputusan ini terbukti cerdas dari perspektif keuangan Disney karena Black Widow memecahkan rekor box office era pandemi dan menghasilkan 60 juta dolar AS secara global dari penjualan Disney+. Namun tidak lama, kondisi berubah menjadi berantakan. Pertama, pemilik bioskop menyalahkan penurunan tajam box office akhir pekan kedua Black Widow karena adanya rilis streaming

Johansson lantas menggugat Disney dengan alasan pelanggaran kontrak. Gugatan mengejutkan aktris itu berasal dari kompensasinya, yang terkait dengan kinerja box office.

Tim Johansson mengeklaim, Disney tidak pernah menegosiasikan ulang kontrak rilis Black Widow yang diubah. Itu adalah langkah yang tampaknya membuat Disney lengah.

Menarik untuk melihat bagaimana masalah Black Widow diselesaikan. Disney diperkirakan akan mengajukan force majeure yang menyebut pandemi merupakan keadaan tak terduga. Hal itu akan membebaskan studio tersebut dari tanggung jawab.

Saat industri menunggu penyelesaian gugatan Johansson, Disney mengalami penambahan masalah. Aktris Emma Stone menggunakan gugatan Black Widow untuk menegosiasikan gaji yang lebih besar untuk Cruella 2, bahkan memaksa Disney untuk mengakui bahwa mereka seharusnya melakukan "pembelian bonus box office" untuk film aslinya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement