REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 1.100 ibu hamil di Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama di Grha Sabha Pramana, Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (19/8).
"Jangan lupa, 5M harus diterapkan, karena bagaimanapun ini baru vaksin pertama. Tapi paling sedikit sudah bisa tumbuh imunitas," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hemengku Buwono X, saat meninjau kegiatan vaksinasi itu.
Menurut Sultan, upaya terpenting dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 adalah mempercepat vaksinasi. Agar kesehatan dan imun ibu hamil meningkat, ia berharap ibu hamil peserta vaksin menggunakan dan meluangkan waktunya supaya bisa menyelesaikan vaksin dosis kedua.
Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Prof Ova Emilia mengatakan sebagai salah satu kelompok paling rentan, ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko lebih besar untuk mengalami perburukan dan memerlukan perawatan di ruang intensif.
"Akhir-akhir ini mortalitas ibu hamil meningkat dan memang ibu hamil merupakan kelompok risiko tinggi, sehingga perlu peningkatan daya tahan tubuh," kata dia.
Ia menuturkan salah satu upaya strategis yang dapat diambil, selain upaya preventif standar, berupa pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan secara benar, adalah pemberian vaksin pada ibu hamil. Proses vaksinasi dimulai dari tahap pendaftaran, skrining, penyuntikan dan observasi selama 15 menit.
Proses skrining penting untuk menapis ibu hamil agar tidak terdapat kontraindikasi terhadap vaksin sesuai dengan surat edaran dari Kemenkes, sementara proses observasi dilaksanakan untuk memantau kondisi setelah penyuntikan vaksin Covid-19.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan pemilihan UGM sebagai tempat vaksinasi bagi ibu hamil karena memiliki tempat yang luas. Disamping itu, ada banyak pelaksana dan UGM memiliki banyak mahasiswa yang siap membantu pelaksanaan vaksinasi.