REPUBLIKA.CO.ID, — Taliban kembali menguasai Afghanistan dengan jatuhnya ibu kota, Kabul sebagaimana dilaporkan, Senin (16/8). Mereka juga telah menguasai istana kepresidenan, setelah presiden negara itu Ashraf Ghani melarikan diri.
Taliban pernah berkuasa di Afghanistan selama 1996-2001. Dalam masa itu, Taliban memberlukan larangan dan perintah dengan sangat ketat. Akibatnya banyak terjadi pelanggaran HAM. Rezim Taliban pun menuai kritik internasional dan sanksi dari PBB atas pelanggaran HAM, pembatasan ketat atas peran wanita dalam kehidupan sosial.
Kendati demikian ada terlepas dari beberapa catatan merah HAM, prestasi Taliban juga tidak bisa dinafikan selama berkuasa di negeri para mullah itu.
Sejak berkuasa pada 1996, Taliban telah mengukir prestasi besar dengan menerapkan hukum Islam dan memerangi KKN. Dua hal ini di masa sebelumnya sangat memprihatinkan dan menjadi penyakit akut di Afghanistan. Selain itu, Taliban berhasil menciptakan stabilitas kawasan dan memerangi demoralisasi.
Di bidang ekonomi, belum menampakkan hasil maksimal, sehingga income per-kapita penduduk masih berkisar 100-150 dollar Amerika Seerika. Dalam sistem administrasi, Taliban tidak menerapkan sistem modern. Namun begitu, Taliban terus menjalin hubungan baik dengan kelompok oposisi guna kepentingan stabilitas yang lebih kokoh.
Baca juga : Polisi Buru Pembuat Mural, Warganet Bawa-Bawa Status Wanda