Jumat 20 Aug 2021 08:16 WIB

Korea Selatan Hadapi Lonjakan Signifikan Kasus Covid-19

Pemerintah Korsel diprediksi memperpanjang pembatasan akibat lonjakan kasus Covid-19

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Seorang pekerja medis di bilik pengujian virus corona menyemprotkan disinfektan saat menunggu orang datang untuk tes di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 4 Agustus 2021. Tanda di sebelah kiri berbunyi
Foto: AP/Ahn Young-joon
Seorang pekerja medis di bilik pengujian virus corona menyemprotkan disinfektan saat menunggu orang datang untuk tes di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 4 Agustus 2021. Tanda di sebelah kiri berbunyi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) pada Kamis (19/8). Negara itu tengah berjuang mengendalikan gelombang wabah yang melonjak selama liburan musim panas yang sedang berlangsung, serta dampak dari penyebaran varian Delta yang lebih menular. 

Korsel dianggap menjadi salah satu negara yang berhasil mengatasi wabah sejak pandemi Covid-19 dikonfirmasi pada tahun lalu. Pengujian dan pelacakan kontak secara intensif menjadi strategi yang diandalkan Negeri Ginseng, membuat kesuksesan itu sempat terjadi. 

Baca Juga

 

Namun, kini Korsel harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19, bersamaan dengan kurangnya vaksin. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 2.152 kasus pada Rabu (18/8), jumlah tertinggi kedua sejak pandemi dimulai di negara itu. 

 

Kasus harian Covid-19 di Korsel juga mencapai 2.200 untuk pertama kalinya pada minggu lalu. Secara keseluruhan kasus infeksi virus corona jenis baru naik menjadi 230.808 dan terdapat 2.191 kematian.

Lonjakan kasus dilaporkan di Ibu Kota Seoul dan daerah-daerah sekitarnya selama liburan musim panas. Hal itu terkait dengan banyaknya orang melakukan mobilitas dan kegiatan di luar. 

 

Atas lonjakan tersebut, Pemerintah Korsel diperkirakan memperpanjang aturan pembatasan pada Jumat (20/8) besok. Kemungkinan pembatasan berlangsung selama empat pekan, jelang perayaan Chuseok, seperti thanksgiving di negara itu pada bulan depan. 

 

Lebih dari 35 persen dari 2.114 kasus yang ditularkan di dalam negeri berada di daerah di luar Seoul, naik dari sekitar 20 persen sebulan yang lalu. Sebagian besar wilayah lain berada di bawah pembatasan Level 3, yang mencakup larangan pertemuan lebih dari empat orang setiap saat dan jam malam untuk kafe dan restoran.

 

Gelombang keempat Covid-19 di Korsel sempat menunjukkan beberapa tanda penurunan setelah aturan pembatasan Level 4 diberlakukan. Aturan itu mencakup larangan pertemuan lebih dari dua orang setelah jam 6 sore, di wilayah Seoul dan sekitarnya selama enam minggu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement