Sabtu 21 Aug 2021 05:27 WIB

Formula E Jadi Pertaruhan Anies

Oposan Anies pun mencoba menggagalkan Formula E.

Red: Joko Sadewo
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tetap inginkan Formula E dilaksanakan.
Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tetap inginkan Formula E dilaksanakan.

Oleh : Bilal Ramadhan, Redaktur Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 4 Agustus 2021 lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 49 Tahun 2021. Ingub ini berisi terkait penyelesaian 28 isu prioritas daerah pada tahun 2021-2022, termasuk salah satunya penyelenggaraan balapan Formula E di DKI Jakarta pada Juni 2022 mendatang.

Dalam rencana awal, balapan Formula E seharusnya digelar pada Juni 2020 lalu. Namun Anies menunda penyelenggaraan balapan ini menjadi Juni 2022 karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Dengan diselenggarakan pada tahun depan, diharapkan pandemi telah berakhir dan DKI Jakarta mampu menorehkan sejarah dalam menyelenggarakan balapan yang menggunakan mobil listrik ini.

Tentu saja, penyelenggaraan Formula E ini menjadi ‘pertaruhan politik’ bagi Anies. Pada tahun depan, Anies genap memimpin DKI Jakarta selama lima tahun. Balapan ini bisa menjadi ‘batu loncat’ yang efektif untuk mengantar Anies menuju Pemilihan Presiden 2024.

Karena pembangunan prioritas Anies lainnya, seperti revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang akan segera selesai dan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) juga terus menunjukkan progres yang positif. Akan tetapi, jika balapan Formula E tetap tak digelar pada 2022 dan terus ditunda pelaksanaannya, akan jadi kerugian yang besar untuk Anies dengan membawa modal yang ‘sempurna’ di Pilpres. Tak heran, jika Anies ‘ngotot’ untuk tetap menyelenggarakan Formula E sekaligus sebagai tanda keberhasilannya di akhir masa kepemimpinannya di DKI Jakarta.