Jumat 20 Aug 2021 12:52 WIB

Perluas Ekspansi, Wika Bidik Sejumlah Negara Afrika dan UEA

WIKA telah operasi di delapan negara.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Wijaya Karya
Wijaya Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus memperluas pangsa pasar di luar negeri. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengatakan beberapa negara yang menjadi tujuan ekspansi antara lain berada di kawasan Afrika dan Uni Emirat Arab (UEA).

"Perseroan tengah membidik beberapa proyek di sejumlah negara Afrika seperti Tanzania dan Abu Dhabi di Uni Emirat, untuk negara-negara lain sedang dalam kajian seperti Arab Saudi," kata Agung dalam diskusi virtual, Kamis (19/8). 

Saat ini, Agung menjelaskan, WIKA telah operasi di delapan negara seperti Timor Leste, Malaysia, Filipina, Taiwan, Dubai, Aljazair, Republik Niger. Terakhir, WIKA juga menggarap Multipurpose Sport Complex di Solomon yang disiapkan untuk turnamen antar negara Pasifik 2023. 

Menurut Agung, WIKA Group gencar mendorong ekspor produk-produk industrinya memasuki pasar mancanegara selain proyek yang saat ini tengah berjalan. Beberapa waktu lalu, anak usaha WIKA yaitu WIKA Beton (WTON) juga resmi melakukan ekspansi global pertama dengan mengekspor tiang pancang ke Taiwan.  

"Produk tiang pancang atau spun pile dengan panjang delapan meter itu diekspor untuk dapat digunakan dalam proyek infrastruktur yang tengah digalakkan Pemerintah Taiwan," terang Agung.

Sebelumnya, WIKA Industri Konstruksi (WIKA IKON) yang juga telah melakukan ekspor struktur girder baja untuk jembatan yang digunakan pada proyek di Filipina bekerja sama dengan Matiere dari Perancis. Saat ini, WIKON juga berpotensi untuk melanjutkan ekspor produk tersebut. 

Dalam mengembangkan pasar luar negeri, Agung menjelaskan WIKA melakukannya secara bertahap dengan strategi pemasaran selective market. WIKA memasuki pasar strategis di negara tertentu yang lebih memberikan comparative advantage dibandingkan dengan negara-negara lainnya.  

WIKA memfokuskan diri pada pasar-pasar internasional yang telah dikuasai oleh WIKA. Sejauh ini WIKA telah merambah pasar konstruksi di Afrika, Asia Tenggara, pasifik dan telah memasuki pasar Timur Tengah. 

Hingga menjelang akhir Juni  2021, Agung mengungkapkan, WIKA belum menggenggam kontrak baru di luar negeri. Meski demikian, WIKA masih mengikuti tender di beberapa negara seperti Filipina dan UEA, serta penjajakan ke Vietnam yang nilainya kurang lebih sekitar Rp3 triliun. 

Agung menegaskan, WIKA saat ini memprioritaskan unsur kehati-hatian (prudent) dalam mengikuti tender di luar negeri mengingat masih adanya risiko akibat penyebaran pandemi Covid-19. Sepanjang 2021, WIKA menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp115,02 triliun.  

Menurut Agung, proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh. Namun hal tersebut juga sangat bergantung pada situasi pandemi baik di nasional maupun global.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement