Jumat 20 Aug 2021 15:19 WIB

Jokowi Disarankan Memberi Hadiah Pembuat Mural

Nasir menceritakan kisah Umar Bin Khattab menyikapi kritik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham Tirta
Nasir Djamil.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Nasir Djamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengatakan, pemerintah seharusnya bijaksana menyikapi adanya mural mirip Presiden Jokowi '404: Not Found' dan sejumlah mural lainnya. Menurut Nasir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya mengundang pembuat mural tersebut ke istana untuk diberi hadiah.

Diketahui, Presiden Jokowi tidak jarang mengundang seseorang yang berkaitan dengan kejadian yang menjadi perhatian publik. "Presiden seharusnya berterima kasih, bahkan kalau perlu dipanggil ke Istana itu orang, iya dong, dikasih hadiah sama presiden Jokowi karena dia telah mengingatkan Presiden Jokowi," kata Nasir dalam diskusi yang digelar secara daring, Jumat (20/8).

Ia pun mencontohkan dengan kisah Umar Bin Khattab sewaktu menjadi khalifah yang meminta kepada rakyatnya senantiasa mengingatkan dirinya jika berbuat salah. Nasir mengisahkan, bahkan ketika itu Umar bin Khattab sampai harus dihunus pedang.

"Pakai pedang itu loh, ini hanya pakai gambar atau mural kenapa mesti sewot gitu ya, mesti tersinggung. Seharusnya jangan tersinggung, tapi tersungging," ujarnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi jangan hanya mengundang atlet olimpiade ke Istana. Tetapi para pembuat mural juga diharapkan diundang ke istana sehingga kreativitasnya bisa diarahkan. "Bukan justru dicari-cari," kata dia.

Kendati demikian, dia mengapresiasi pernyataan Kapolri yang meminta agar jajarannya tidak mengedepankan cara-cara yang tidak demokratis dalam menyelesaikan persoala mural tersebut, tetapi dengan cara yang humanis.

"Syukurlah ya Kapolri yang saya baca di beberapa media sudah menginstruksikan, mengingatkan jajaran di bawahnya untuk mengedepankan cara-cara yang humanis dalam menyikapi munculnya mural-mural tersebut," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement