REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH—Departemen Wakaf Islam kota Hebron, Palestina meminta seluruh warga untuk melaksanakan sholat Jumat di Masjid Ibrahimi, menyusul dugaan rencana Yudaisasi Israel. Untuk memastikan seluruh warga berkumpul, pejabat lokal kota Hebron telah menutup masjid selain Masjid Ibrahimi.
Seruan itu muncul di tengah rencana Israel untuk membangun lift di luar masjid sebagai akses eksklusif pemukim Yahudi. Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah memulai proyek di halaman masjid untuk membangun rute yang secara langsung menghubungkan area parkir ke masjid dan lift listrik.
Palestina mengklaim rencana ini akan memudahkan pemukim Israel melakukan serangan ke dalam masjid. Sejauh ini, Masjid Ibrahimi terus menghadapi diskriminasi oleh otoritas Israel, mulai dari larangan menggunakan pengeras suara untuk adzan, hingga serangan oleh pemukim Israel ke dalam masjid.
Sementara itu, Komite Warisan Dunia UNESCO menegaskan bahwa Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron berada dalam Daftar Warisan Dunia. Di bawah Perjanjian Hebron yang ditandatangani pada tahun 1997 antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel, kota itu dibagi menjadi dua wilayah - H1, tunduk pada kendali Palestina, dan H2 di bawah kendali Israel. Diperkirakan 20 persen dari luas kota tempat kota tua dan Masjid Ibrahimi berada pada H2.