Jumat 20 Aug 2021 20:08 WIB

Ribuan Anak Yatim Terdampak Covid Terancam Putus Sekolah

Pemerintah berusaha agar anak yatim terdampak Covid tak putus sekolah.

Ribuan anak yatim yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, terancam putus sekolah. Foto: ilustrasi pelajar SD.
Foto: agung supriyanto/Republika
Ribuan anak yatim yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, terancam putus sekolah. Foto: ilustrasi pelajar SD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ismi bersyukur mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ia yang kini menjadi anak yatim itu merupakan salah satu penerima bantuan kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Bantuan itu sangat berarti bagi anak kedua dari lima bersaudara itu kini menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada 15 Juli 2021.

Apalagi Ismi yang bekerja sebagai cleaning service kini harus membesarkan adik-adiknya seorang diri. "Aku sekarang kerja sendiri walaupun enggak penuh (full) di kantor tapi masih dapat gaji. Bantuan ini aku utamakan buat pendidikan adik-adik aku supaya bisa terus sekolah," ujar Ismi saat menerima bantuan yang diserahkan Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus KPPPA, Robert Parlindungan Sitinjak.

Robert mengatakan, berdasarkan data yang diterima setidaknya ada 3.124 anak ditinggalkan orang tuanya akibat terpapar Covid-19. "Maksud tujuan kami ke sini merespon cepat yang ada di lapangan. Seperti tadi di sini hadir ada lintas kementerian, kemudian dari pemerintah daerah setempat," kata Robert di Jakarta, Rabu (18/8).

KPPPA disebut Robert juga akan berkoordinasi dengan lintas kementerian terkait dengan pemberian bantuan bagi anak-anak terdampak pandemi Covid-19. "Jadi kami tidak berdiri sendiri. Tadi sudah dengar ada masalah pendidikan, itu nanti masuk wilayah Kementerian Pendidikan. Ada masalah kesehatan, nanti masuk Kementerian Kesehatan," ujar Robert.

Ismi dan adik-adiknya adalah satu dari sekian banyak anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Menjadi anak yatim atau piatu atau yatim piatu tentu saja tidak hanya mengancam kehidupan mereka, tetapi ancaman putus sekolah juga di depan mata karena ketiadaan penopang biaya. Untuk itu, pemerintah pusat dan sejumlah pemerintah provinsi membuat program bantuan kepada anak-anak tersebut.

Pemprov DKI Jakarta salah satu yang membuat bantuan untuk anak-anak yatim. "Kita akan carikan program dan bantuan bagi anak-anak yang menjadi yatim, apalagi yatim piatu karena (orang tua) meninggal karena Covid," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Riza saat melakukan penyerahan bantuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (19/8). Riza menjelaskan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta masih melakukan pendataan jumlah anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

Bantuan kepada anak-anak yatim tersebut tidak hanya berupa makanan atau tunjangan hidup lainnya. Menurut anggota Komisi Xl DPR RI, M. Sarmuji, pemerintah perlu memberikan beasiswa kepada anak-anak yatim. Saran itu disampaikan Sarmuji agar anak-anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal dunia terpapar Covid-19 tidak menurun taraf hidupnya.

"Bagi anak yang kehilangan orang tuanya, malah bisa mengalami penurunan taraf hidup di masa depan jika pendidikannya tidak terperhatikan," ujarnya dalam keterangannya.

Pendidikan menurut Sarmuji merupakan fase untuk menambahkan kecakapan dalam perkembangan kehidupan manusia, sekaligus...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement